TAPUT – Ibadah syukur ini dilakukan dengan ibadah bersama yang membawakan firman Tuhan serta khotbah oleh Abanganda John Carson Sinaga M.Pd acara ini juga dihadiri oleh para senior seperti Abanganda Lamtagon Manalu, Rijon Manalu, Raffles Hutabarat dan Robert pasaribu. Selain itu juga turut hadir Ketua GMKI Cabang Tarutung dan jajaran badan pengurus cabang, beserta anggotanya.
Pada ibadah syukur Dies Natalis 74 tahun GMKI ini mengusung tema,
“Serahkanlah Perbuatanmu Kepada TUHAN, Maka Terlaksana Segala Rencanamu (Amsal 16:3)”. Kegiatan berjalan baik.
Momen bahagia ini, Ketua GMKI Cabang Tarutung dalam sambutannya mengatakan bahwa GMKI Cabang Tarutung dalam memperingati 74 tahun perjalanan, bukan sekedar gambaran sebuah usia atas perjalanan hidup, tetapi bagaimana kader GMKI merefleksikan perjalanan panjang kehadiran GMKI sebagai organisasi intelektual kaum muda Kristen dalam mewarnai kehidupan roda organisasi dengan beragam identitasnya.
Belaster Bolas Tua Purba menambahkan, Dies natalis ke-74 merupakan sebuah tanda bahwa GMKI sedang memasuki perjalanan dekade baru yang diwarnai oleh kemajuan ilmu pengetahuan, budaya dan kecanggihan teknologi. Hal ini menjadi penting karena kader GMKI akan berhadapan dengan dunia luar usai berproses di rumah biru.
“Sekarang pertanyaanya, sudah sejauh mana kita kader GMKI berproses. Jangan sampai kita gagal bersaing di dunia luar hanya karena prosesnya tidak utuh,” ujarnya.
Menurutnya, perjalanan ke 74 tahun ini, alangkah baiknya setiap kader berefleksi merajut makna mengenai apa yang telah berlalu, tentang apa yang terjadi hari ini dan bagaimana mempersiapkan masa depan GMKI dengan SDM berkualitas.
Pada kesempatan tersebut juga mewakili para senior, Rijon Manalu menyampaikan sekilas refleksi perjalan 74 tahun GMKI. Dirinya menceritakan awal terbentuknya GMKI.
Lebih lanjut, Rijon Manalu memceritakan secara baik bagaimana dinamika perjalanan GMKI dari awal hingga sampai pada era kekinian, baik secara internal maupun eksternal organisasi. Bahwa sesama kader GMKI harus saling menopang bukan sebaliknya saling menyikut yang bermuara pada dendam.
Menurutnya, GMKI masih tetap setia terlibat dalam persoalan sosial, keadilan dan perdamaian, karena dari GMKI telah banyak melahirkan pemimpin-pemimpin bangsa untuk Indonesia.
“Kiranya kita saling menopang, jangan pernah menarik saudara kita seiman yang ada di podium, sabaliknya kita mendukung sepenuh agar kita berkontribusi penuh di tiga medan layan GMKI yakni gereja, perguruan tinggi dan masyarakat. Pada usia yang ke 74 tahun ini, teruslah berkontribusi untuk bangsa dan negara, dan tetap menjadi organisasi yang melahirkan pemimpin,” ujarnya.
Lanjut ketua cabang juga berharap kader GMKI Tarutung mampu memberikan kontribusi dan solusi dalam berbagai persoalan gereja. Kader GMKI merupakan gereja yang bergerak, gereja yang terus memperkenalkan Kristus di tengah-tengah masyarakat, sebagai upaya menghadirkan Syalom Allah.
Bagi Belaster, GMKI selalu menyiapkan kader-kadernya untuk mampu memperbaharui masyarakat seperti yang diinginkan Kristus. Peran GMKI sebagai gereja, seperti Kristus yang terus berjalan untuk mengumpulkan para murid-muridNya dan menyelamatkan berbagai bangsa. Yesus Kristus tidak terjebak dalam tempat dan waktu. Ia terus bekerja untuk pembaharuan dan pengenalan manusia akan sifat dari Bapa-Nya.
“GMKI bergerak seperti itu, terus melakukan pembaharuan sehingga masyarakat mengenal sifat-sifat dari Kristus yang berdiri di atas kebenaran, keadilan dan memperjuangkan kesejahteraan bagi seluruh manusia di muka bumi. Selamat Dies Natalis ke-74 GMKI, Ut Omnes Unum Sint,” tutup Belaster Bolas Tua Purba.
Acara Dies Natalis GMKI ini dilanjutkan dengan tiup lilin bersama oleh para senior dan juga Badan Pengurus GMKI Cabang Tarutung. Selanjutnya ditutup dengan foto bersama.
(Redaksi)