Bitung – Dalam rangka membentuk karakter generasi muda yang tangguh dan bertanggung jawab, Kapolsek Maesa, AKP Ferry Padama, S.H., memberikan penyuluhan kepada siswa-siswi SMK Tamporok Bitung mengenai Kenakalan Remaja, Ketahanan, dan Keamanan.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis (10/07/2025), pukul 09.00 WITA di aula SMK Tamporok Bitung, Jalan Dr. Sam Ratulangi No.5, Bitung Timur, Kecamatan Maesa, Kota Bitung.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai unsur penting dari pihak sekolah dan yayasan, antara lain Ketua Yayasan SMK Tamporok, Bpk. Johanis Lengkong, S.E., M.M., Kepala Sekolah Ibu Meyke Paulus, S.E., beserta para guru dan staf pendidik. Para siswa-siswi dari berbagai jurusan juga mengikuti penyuluhan ini dengan antusias.
Dalam sambutannya, Kepala Sekolah Ibu Meyke Paulus menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang baik antara pihak sekolah dan kepolisian, khususnya Polsek Maesa, dalam upaya pembinaan karakter pelajar.
Dalam pemaparannya, AKP Ferry Padama, SH mengawali dengan memperkenalkan diri dan menyampaikan rasa terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk berbicara langsung di hadapan para pelajar. Ia menekankan pentingnya peran remaja dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan, mengingat remaja adalah calon pemimpin bangsa.
“Kondisi sosial saat ini menunjukkan bahwa kenakalan remaja sudah berada pada level yang mengkhawatirkan. Banyak kasus seperti tawuran, penyalahgunaan narkoba, hingga pelecehan seksual yang melibatkan pelajar SMA. Ini adalah fakta yang tidak bisa kita abaikan,” ujar AKP Ferry.
Ia menjelaskan bahwa kenakalan remaja merupakan segala bentuk perilaku yang menyimpang dari norma hukum dan sosial, yang dilakukan oleh individu usia 13–18 tahun. Perilaku ini tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga bisa berdampak pada keluarga dan masyarakat luas.
Lebih lanjut, AKP Ferry memaparkan berbagai faktor penyebab kenakalan remaja, baik internal maupun eksternal. Faktor internal mencakup perubahan psikologis dan emosional remaja, lemahnya kontrol diri, dan belum tercapainya kematangan identitas pribadi. Sementara itu, faktor eksternal antara lain:
Lingkungan keluarga yang tidak harmonis,
Minimnya pendidikan agama,
Pengaruh teman sebaya yang negatif,
Komunitas atau lingkungan tempat tinggal yang kurang sehat,
Penggunaan teknologi tanpa pengawasan,
Kurangnya media penyaluran bakat dan hobi.
Ia juga menguraikan bentuk-bentuk kenakalan remaja yang sering terjadi seperti:
Penyalahgunaan narkoba dan obat terlarang,
Seks bebas atau perilaku asusila,
Tawuran dan kekerasan antar pelajar,
Kebut-kebutan di jalan raya,
Perusakan fasilitas umum,
Mencuri barang milik orang lain,
Mengakses dan menyebarkan pornografi,
Berpakaian tidak sesuai norma yang berlaku.
AKP Ferry menegaskan bahwa dalam menghadapi pengaruh buruk di sekitar, para remaja harus memiliki ketahanan moral dan mental yang kuat. Ia mengajak para siswa untuk menjadi pelopor perubahan positif di lingkungan masing-masing.
“Kalian adalah generasi penerus bangsa. Kalian punya peran penting, dan masa depan negara ini ada di tangan kalian. Jadilah pribadi yang cerdas, bertanggung jawab, dan berani berkata tidak pada hal-hal negatif,” tegasnya.
Ia juga mengimbau agar sekolah, orang tua, dan aparat bersama-sama menjaga dan membina para remaja agar tidak terjerumus dalam pergaulan yang salah. Kolaborasi semua pihak sangat dibutuhkan dalam mencegah kenakalan remaja.
Kegiatan penyuluhan ditutup pada pukul 10.00 WITA dalam suasana yang kondusif dan penuh semangat. Para siswa terlihat antusias mengikuti materi dan berdialog secara langsung dengan Kapolsek.
Pihak sekolah menyampaikan terima kasih dan berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut secara berkala, sebagai bagian dari program pembinaan karakter siswa.
(Ramlan)
