banner 468x60

Rocky Gerung Dan Kritik Pedasnya Terhadap Pemerintahan Jokowi

Avatar photo
banner 468x60

Mungkin semua penduduk Indonesia kenal dengan sosok yang bernama Rocky Gerung, siapa dia? Dikutip dari wikipedia, Drs. Rocky Gerung (lahir 20 Januari 1959) adalah seorang filsuf, akademikus, dan cendekiawan asal Indonesia. Ia merupakan salah seorang pendiri Setara Institute dan fellow pada Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D) Ia pernah mengajar selama 15 tahun di Universitas Indonesia. Ia merupakan kakak dari Grevo Gerung yang saat ini menjadi dosen di Universitas Sam Ratulangi.

Rocky Gerung lahir pada 20 Januari 1959 (umur 64) asal Manado, Sulawesi Utara , Indonesia.

banner 468x60

Sebagai seorang ilmuwan filsafat, salah satu bidang kajian Rocky adalah filsafat feminisme. Ia banyak menulis di Jurnal Perempuan, sebuah terbitan ilmiah yang dikelola oleh Yayasan Jurnal Perempuan dan didirikan oleh Gadis Arivia, koleganya di Universitas Indonesia. Rocky juga seorang pengajar Kajian Filsafat dan Feminisme (Kaffe) yang merupakan salah satu program Jurnal Perempuan. Selain itu, Rocky juga terlibat sebagai penulis di Jurnal Prisma terbitan LP3ES dengan menulis tentang HAM dan tentang Pancasila.

Baca Juga :  Kasus Dugaan Penyebaran Hoaks Rocky Gerung, 45 Pertanyaan Disampaikan Oleh Tipidum Bareskrim Polri

Rocky pernah mendapat kehormatan untuk memberikan pidato kebudayaan akhir tahun rutinan yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jakarta di Taman Ismail Marzuki pada akhir tahun 2010. Saat itu, judul pidato Rocky adalah Memelihara Republik, Mengaktifkan Akal Sehat

Pemikiran Rocky Gerung mulai diperhatikan publik secara luas sejak ia muncul pertama kali di acara televisi Indonesia Lawyers Club di awal tahun 2017. Saat itu, Rocky Gerung mengkritik pemerintah dengan menyatakan pemerintah sebagai pembuat hoaks terbaik karena memiliki banyak perangkat untuk berbohong.[20][21] Sejak itu pula, Rocky terkenal sebagai salah satu intelektual yang tajam dan keras dalam mengkritik pemerintah sehingga sering diundang untuk menjadi narasumber di acara televisi, universitas, dan lain-lain.

Rocky Gerung adalah pemikir dan penulis, beberapa buku yang ditulisnya yaitu,

Fay, Brian; Rocky Gerung; dan Budi Murdono (1991). Teori Sosial dan Praktik Politik. Jakarta: Penerbit Grafiti.

Saraswati, L. G.; dan Rocky Gerung (2006). Hak Asasi Manusia: Teori, Hukum, Kasus. Depok: Filsafat UI Press.

Baca Juga :  Memberi Kritik Yang Paling Tajam adalah Dasar Dari Demokrasi 

Rocky Gerung. “Mengaktifkan Politik.” Demokrasi dan Kekecewaan, Centre for the Study of Islam and Democracy, 2009.

Dan banyak artikel-artikel yang dia tulis berupa hasil dari pemikiran beliau.

Pada 10 April 2018, ia sempat melontarkan pernyataan kontroversial di Indonesia Lawyers Club yang menyebutkan bahwa kitab suci itu fiksi. Ketua Umum Relawan Indonesia Bersatu, Lisman Hasibuan, melaporkan Rocky Gerung ke Polda Metro Jaya atas dugaan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo. Rocky Gerung dilaporkan usai ujaran yang dilontarkannya viral di media sosial, perkataan ini dinilai memiliki tendesi menghasut, kontroversial, dan memicu kegaduhan. Pada akhir-akhir ini Rocky Gerung juga dilaporkan terkait pernyataan “Bajingan Tolol” yang dianggap pelapor sebagai berita Hoax dan pencemaran nama baik.

Rocky Gerung juga banyak mengeluarkan perkataan dengan kritikan dan sindiran yang dianggap menyinggung sebagian pihak sebagai hinaan, ujaran kebencian dan tidak beretika.

“ Sopan santun itu adalah kemunafikan di dalam politik,” ujar Rocky

Ditanya mengapa mengkritik tanpa memberikan solusi,

“ Kritik Itu tidak perlu solusi, solusi itu bonus karena kita telah menggaji presiden, menteri, DPR dan segala macam agar mereka cari solusi. Kritik merupakan investasinya bagi generasi yang seharusnya nanti bisa memilih presiden yang otaknya bagus dalam arti kritik merupakan bentuk nyatanya bagi negara,” kata Rocky Gerung dalam tayangan Q&A di Metro TV, Minggu, 28 Mei 2023.

Baca Juga :  Bupati Taput Berikan Penghargaan Bagi Juara Situmandi National Open Rafting Competition 2023

“ Pemerintah itu ditakdirkan utuk dikritik. Kekuasaan harus terus dikritik,” sambungnya.

Konsep pemerintah yang ditakdirkan untuk dikritik juga digarisbawahi oleh Rocky Gerung agar pemerintah atau pihak penguasa jangan alergi saat mendapat kritikan, apalagi membungkam para pengkritik.

“Jadi kalau Anda (penguasa) tidak tahan dikritik silakan tutup kuping bukan tutup mulut si pengkritik,” bebernya.

Ditanya, jika seandainya Rocky Gerung jadi Presiden apa yang dilakukannya. Rocky menjawab hal pertama yang dia lakukan adalah membubarkan DPR.

banner 468x60
error: Content is protected !!