Scroll Untuk Baca Artikel
banner 468x60
banner 468x60
Kab. KupangProv Nusa Tenggara Timur

Membangun NTT dari Sekolah: Gema Hardiknas 2025 yang Menyala dari Timur

Avatar photo
2792
×

Membangun NTT dari Sekolah: Gema Hardiknas 2025 yang Menyala dari Timur

Sebarkan artikel ini

Kota Kupang, – Semangat membangun Nusa Tenggara Timur melalui jalur pendidikan menjadi sorotan utama dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTT, Ambrosius Kodo, dalam pernyataan resminya menyerukan ajakan penuh semangat: “2 Mei ini kita rayakan dalam satu semangat besar. Ayo bangun NTT!”(2 Mei 2025)

Ambrosius menegaskan bahwa pendidikan yang membumi dan berpijak pada kekayaan lokal adalah kunci pembangunan berkelanjutan. Menurutnya, membangun dari dalam berarti mengajak anak-anak NTT mencintai dan mengembangkan potensi daerah mereka sejak dini. “Pendidikan harus menyalakan kebanggaan pada tanah sendiri,” katanya penuh penekanan.

banner 468x60

Peringatan Hardiknas 2025 di NTT diwarnai berbagai kegiatan edukatif, kreatif, dan kolaboratif yang tersebar di berbagai kabupaten/kota. Rangkaian ini mengusung tajuk besar Road to Hardiknas, sebagai ruang aktualisasi gagasan pendidikan yang berpihak pada karakter dan budaya lokal.

Baca Juga :  Hadir Di Tengah-Tengah Masyarakat Babinsa Kodim 1621/TTS Hadiri Mediasi Permasalahan Lahan/Tanah Di Desa Oinlasi

Salah satu program unggulan adalah Sayembara Menulis Surat untuk Gubernur, yang diikuti lebih dari 1.700 siswa SMA/SMK dari seluruh provinsi. Karya-karya terbaik dikompilasi dalam sebuah buku bertajuk Surat untuk Gubernur, yang kemudian diserahkan secara simbolis sebagai wujud dialog terbuka antara generasi muda dan pemimpin daerah.

Panggung literasi juga digelar lewat Festival Literasi dan Sastra Daerah. Kegiatan ini merupakan bagian dari Genta Belis (Gerakan Nusa Tenggara Timur Membaca dan Menulis), sebuah proyek perubahan yang bertujuan menghidupkan budaya baca dan tulis di kalangan pelajar. Di berbagai daerah, siswa-siswi tampil membacakan puisi, berdiskusi karya sastra lokal, hingga menulis refleksi pendidikan berbasis pengalaman hidup mereka.

Puncak perayaan berlangsung meriah di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Lebih dari 12.000 siswa dari jenjang SD hingga SMA/SMK ambil bagian dalam pembacaan puisi massal dalam tiga bahasa: Dawan, Indonesia, dan Inggris. Acara ini tidak hanya menyedot perhatian publik, tetapi juga mencatatkan rekor MURI sebagai pembacaan puisi massal multibahasa secara serentak dan virtual.

Baca Juga :  Calon Gubernur Frans Aba Resmi Daftar Gerindra, Perjuangkan Hak Rakyat

Tak kalah memukau, kegiatan NTT Menari berhasil menggerakkan lebih dari 30.000 penari dari seluruh kabupaten/kota. Para penari membawakan tarian adat khas daerah masing-masing, membentuk mozaik kebudayaan yang hidup dan dinamis. Bagi Ambrosius, tarian adalah bentuk lain dari pendidikan: menyentuh nilai, karakter, dan kerja sama dalam harmoni gerak.

Gebyar SMK dan pameran inovasi SMA turut menjadi etalase kreativitas anak-anak muda NTT. Sebanyak 41 stan dari SMK dan 32 stan dari SMA memamerkan teknologi tepat guna dan karya orisinal yang diharapkan mampu menjawab tantangan lokal di sektor pertanian, energi, dan ekonomi kreatif.

Baca Juga :  Progres Jembatan Kembar Liliba Capai 65 Persen, BPJN NTT Optimis Rampung dalam Dua Bulan

“Ini adalah bukti bahwa pendidikan bukan soal angka dan nilai semata, melainkan tentang bagaimana menghidupkan potensi manusia,” ujar Ambrosius dalam sambutannya. Ia menekankan pentingnya menciptakan ruang tumbuh yang inklusif dan kontekstual bagi para pelajar.

Apresiasi tinggi diberikan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam suksesnya rangkaian Hardiknas ini—dari pemerintah daerah, kepala sekolah, guru, hingga orang tua dan komunitas lokal. Kolaborasi lintas sektor disebut sebagai kekuatan utama dalam menghadirkan transformasi pendidikan yang berakar pada realitas NTT.

“Ini bukan sekadar seremoni. Kita buktikan bahwa tenaga dan semangat membangun NTT itu ada di sektor pendidikan. Mari terus berkolaborasi!” tutup Ambrosius, menandaskan bahwa nyala perubahan sejati bermula dari ruang-ruang belajar yang hidup dan bermakna.

(Kevin)

banner 468x60
banner 468x60
error: Content is protected !!