banner 468x60
ArtikelMalakaProv Nusa Tenggara Timur

KITA-EBA Layak Memimpin Kab. Malaka Karena Memiliki Sifat ini

Avatar photo
1715
×

KITA-EBA Layak Memimpin Kab. Malaka Karena Memiliki Sifat ini

Sebarkan artikel ini

Oleh:Ridho Seran

Malaka – Gong KPU telah berbunyi pertanda kontestasi politik mulai berjalan. Para Calon Bupati bersama tim pemenangan mulai mengumbar Visi dan Misi di tiap-tiap desa untuk mendapatkan simpati dari masyarakat.

banner 468x60

 

Semua gagasan terlihat baik, namun yang berbahaya apabila ada oknum politisi yang gagasannya kurang meyakinkan akhirnya menggunakan amplop untuk meyakinkan masyarakat, semua ini dipandang sebagai sesuatu yang normal. Logika mereka mati hanya karena ingin memperebutkan kursi empuk yang bernama kekuasaan.

 

Semua yang kita lihat dengar dan rasakan adalah sebuah keniscayaan yang penuh kemunafikan. Mereka berteriak atas nama rakyat, padahal semua itu hanya manipulasi belaka, ujung-ujungnya rakyat menjadi korban kemunafikan dari oknum-oknum politisi ini.

 

Munafik diartikan sebagai berpura-pura atau omong kosong, dan sifat munafik dalam politik adalah perbuatan paling jahat. Sebab orang munafik adalah orang yang melakukan sesuatu tidak sesuai dengan ucapannya alias omong kosong.

 

Kita tahu seorang pemimpin yang baik tentu memberikan teladan perbuatan yang baik kepada masyarakatnya bukan hanya nasehat melainkan perbuatan yang sesuai dengan apa yang dikatakan. Pemimpin yang baik juga memahami bahwa tanggung jawabnya lebih utama daripada untuk memenuhi kesenangan sendiri ( tentu kesenangan yang dilandasi nafsu untuk mencintai dunia).

Baca Juga :  Sebagai Tolak Ukur Pembinaan Satuan, Kodim 1621/TTS Garjas Periodik I TA. 2024

 

Pemimpin yang baik lebih mencintai dan mengutamakan kepentingan masyarakat karena dia sadar bahwa tatkala diberi amanah sebagai pemimpin, di hatinya berkata, bahwa dirinya adalah pelayan. Dia berbuat dan melayani tidak berharap apapun dari dunia melainkan berharap akan surga. Hal ini terlihat pada pasangan KITA-EBA yang benar-benar siap untuk melayani rakyat, mengorbankan diri untuk rakyat Kabupaten Malaka.

 

Sebagai masyarakat perlu cerdas dalam memilih, jangan mau ikuti mereka yang penuh dengan kemunafikan. Ada banyak politikus yang baik dan mereka siap bekerja untuk rakyat. Saya melihat pasangan KITA-EBA memiliki sifat ini, di mana mereka condong mendengar keluhan dari masyarakat bukan mendengar keluhan dari anak istri.

 

Selain itu, KITA-EBA adalah calon pemimpin yang rendah hati meskipun dia sebagai pemimpin dengan sifat rendah hatinya dia dapat menyempurnakan kepatuhan dan kesalehannya. Seorang yang patuh dan Saleh itu menjadi sangat penting dalam memimpin

 

Namun perlu dibedakan bahwa rendah hati berbeda dengan rendah diri. Rendah hati bagi kaum yang termarjinalkan merupakan sebuah sikap atau kebiasaan sehari-hari. Sementara rendah diri dan kemunafikan hanyalah sikap pengantar bagi para oknum politisi pecundang.

Baca Juga :  Simon Petrus Dira Tome Nyatakan Sikap Maju Calon Bupati Sabu Raijua 

 

Sebagai pribadi, saya memandang bahwa pasangan KITA-EBA pantas untuk memimpin Kabupaten Malaka, sebab kerendahan hati seseorang pemimpin akan benar-benar melayani masyarakat bukan hanya sekedar slogan. Maka sifat ini harus menjadi kriteria utama bagi kita dalam menentukan seorang pemimpin.

 

Pemimpin yang baik juga tidak mengumbar janji manis, tidak banyak bicara, tetapi lebih banyak mengeksekusi karena kesadarannya, bahwa mengingkari janji adalah sebuah kepalsuan.

 

Kenapa kita harus memilih pasangan KITA-EBA, karena mereka adalah pemimpin yang baik, Pemimpin yang selalu berpihak kepada rakyat kecil bukan mereka yang berpihak pada orang yang memiliki segalanya, seperti para oknum pengusaha kotor atau berpihak pada mereka yang memiliki jabatan tertentu sementara kaum yang termarjinalkan diabaikan.

 

Untuk menghindari hal itu maka kita sebagai rakyat harus benar-benar menentukan pilihan yang tepat karena jika rakyat salah memilih, para kaum kapitalisme akan meraja dan rakyat kecil gigit jari. Jika itu terjadi, maka bisa dikatakan bahwa itu adalah sebuah kejahatan yang luar biasa terhadap rakyat.

Baca Juga :  Babinsa Koramil 05 Panite Dampingi Tim Survei Geolistrik Dari Yonzipur 18

 

Namun, lagi-lagi rakyatlah yang harus cerdas menentukan pilihannya. Untuk membedakan calon pemimpin yang jujur dan yang tidak jujur, sulit memang, tetapi kita tetap harus memaksakan diri untuk memilih pemimpin yang jujur. Kejujuran memberikan informasi tentang sesuatu sesuai fakta, kejujuran didorong oleh akal yang memastikan dan ayat suci yang menguatkan. Sedangkan kebohongan dilarang oleh akal dan dihalangi oleh ayat suci.

 

Melalui tulisan ini saya mengajak seluruh masyarakat Malaka untuk cerdas dalam memilih, sebab ke depan Malaka akan menjadi milik anak muda, bukan milik para koruptor.

 

Kita sadar betul, bahwa kesempurnaan memang tidak ada bagi manusia yang ada di bawah matahari, namun Romo Magnis Suseno pernah mengatakan adanya pemilu bukan untuk memilih yang terbaik melainkan mencegah yang terburuk berkuasa,

 

Sebagai generasi muda harusnya punya keberanian untuk melawan ketidakadilan yang terjadi di Kabupaten Malaka ini. Mari kita selamatkan mereka yang tertindas sebagaimana Sukarno mencetuskan Marhaenisme yakni untuk mengangkat harkat hidup Massa Marhaen (terminologi lain dari rakyat Indonesia) yang memiliki alat produksi namun (masih) tertindas

banner 468x60
error: Content is protected !!