Dalam rangka memeriahkan Hari Sumpah Pemuda tahun 2023 Persatuan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Kupang menggelar pameran lokal dan kontes bonsai terbuka pada tanggal 7-14 November 2023
Kontes Bonsai digelar di Lapangan Volley Universitas Artha Wacana Kupang mengambil tema “Mewujudkan Seni Bonsai Indonesia melalui Digitalisasi PPBI”.
Wakil ketua panitia,Frans Sergius Tapun ditemui media ini mengatakan Kegiatan ini sebagai ajang pertarungan Karya seni bonsai di NTT dimana bonsai tersebut dipajang kemudian dinilai oleh dewan juri.
” Hari ini kami lakukan pameran Lokal dan Kontes bonsai lokal dari setiap bonsai yang dirawat karena ada penilaian. Nanti kategorinya akan diberikan bendera,” jelas Frans, Jumat (10/11/2023).
Menurutnya, melalui pameran ini juga akan menghidupkan sektor ekonomi dengan menghadirkan UMKM.
“Ini peluang kalau dipoles secara baik,” ujarnya.
Penjurian telah dilakukan Sejak tadi pagi dan diakhiri penancapan bendera.
Frans mengatakan, jumlah peserta ada PPBI Cabang Kupang, Flores Timur, TTS dan Rote Ndao.
“ Disini ada dua kelas, kelas prospek 100 kelas jadi 65 bonsai,” katanya.
Hal senada disampaikan rektor 3 universitas kristen Artha wacana proses pengenalan bonsai secara terampil dapat memberikan pendapatan dalam memenuhi kebutuhan sehari -hari.
Mengingat budidaya bonsai membutuhkan Keterampilan dalam pemeliharaan tanaman ini.
” Tanaman bonsai merupakan tanaman yang dijaga seperti telur diujung tanduk,dimana secara pemeliharaan tidaklah mudah. Syukur hari ini kita bisa melihat tanaman bonsai disini” Ungkapnya.
Selanjutnya,Penjabat Wali Kota Kupang Fahrensy Funay saat membuka kontes dan pameran bonsai mengatakan, Pemkot Kupang menjelaskan Bonsai merupakan tanaman miniatur yang ekonomis dan bisa memberikan edukatif di dunia.
Fahrensy menambahkan Kontes Bonsai sebagai ajang bagi pencinta bonsai untuk unjuk kreatif serta memberikan inspirasi bahwa bonsai bukan saja penghias rumah tetapi juga bernilai ekonomis.
“Bonsai ada miniatur tanaman yang punya nilai seni dan indah. Munculnya komunitas penggemar bonsai menjadi nilai dan komunitas baru,” kata Fahrensy.
Perlu diketahui kegiatan ini juga turut hadir Pemerintah kota melalui Penjabat walikota, rektor wakil 3 UNKRIS , pudir, dekan tekhnologi pertanian, Juri nasional, ketua PPBI TTS, PPBI Rote Ndao dan simpatisan serta Masyarakat sekitar.
