Kupang – Dalam sebuah jumpa pers yang digelar di Lobby Gedung Sasando, Kantor Gubernur Provinsi NTT, Andriko Noto Susanto, S.P., M.P., dan Josef Nae Soi, bersama anggota DPRD NTT, mengungkapkan kisah heroik penyelamatan Dolviana Hoar Nahak, seorang TKI asal NTT yang diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).24/9/2024
Dolviana, 27 tahun, disekap di Medan, Sumatera Utara, sebelum akhirnya berhasil dipulangkan oleh Ketua KONI NTT, Josef Nae Soi, dan Wakil Ketua KONI, Inche Sayuna. Berkat inisiatif Josef yang mendapatkan informasi tentang keberadaan Dolviana, upaya penyelamatan pun dilakukan dengan cepat.
Di kesempatan itu, Penjabat Gubernur NTT, Andriko Susanto, mengapresiasi peran serta Josef dan Inche dalam penyelamatan Dolviana, serta mengingatkan masyarakat agar lebih hati-hati dalam memilih pekerjaan. “Pilihlah informasi lowongan pekerjaan dengan cermat,” ungkap Andriko.
Josef Nae Soi menceritakan bagaimana ia menerima informasi mengenai Dolviana dari seorang kenalan dan langsung bergerak untuk menyelamatkannya. Meskipun Dolviana telah diselamatkan, Josef menegaskan bahwa proses hukum terhadap para pelaku akan terus berlanjut demi keadilan.
Dolviana sendiri menceritakan pengalamannya yang tragis, berawal dari penawaran pekerjaan sebagai ART melalui media sosial. Setelah dijanjikan fasilitas yang menarik, ia malah terjebak dan disekap. Berani melawan, ia berhasil melarikan diri dengan memanjat tembok dan mengalihkan perhatian pelaku dengan pura-pura berteriak kebakaran.
Kini, Dolviana berada dalam perawatan pemerintah untuk proses rehabilitasi. Kasus ini mengingatkan kita semua akan pentingnya kewaspadaan terhadap tawaran pekerjaan yang mencurigakan.
Dolviana kini berada di bawah perlindungan pemerintah daerah, menjalani proses rehabilitasi pasca-trauma. Dalam jumpa pers, ia mengungkapkan rasa syukur atas keselamatannya. “Saya berterima kasih kepada semua yang membantu saya. Ini pengalaman yang sangat menyakitkan, dan saya berharap tidak ada lagi orang yang mengalami hal serupa,” ungkapnya dengan haru.
Josef Nae Soi menambahkan, “Kami berkomitmen untuk tidak hanya menyelamatkan Dolviana, tetapi juga memastikan bahwa keadilan ditegakkan bagi semua korban TPPO. Kami akan berkolaborasi dengan aparat hukum untuk menangkap pelaku dan mencegah kasus ini terulang.”
Selain itu, Andriko Susanto menekankan pentingnya edukasi tentang risiko dan bahaya perdagangan manusia. Ia mengajak masyarakat untuk lebih aktif dalam mencari informasi dan melaporkan praktik-praktik mencurigakan kepada pihak berwajib.
Pihak pemerintah juga berencana mengadakan seminar dan sosialisasi tentang keamanan kerja dan cara menghindari jebakan penipuan di dunia kerja. “Kita harus bersatu dalam melindungi warga NTT dari tindakan kriminal seperti ini,” tegasnya.
Kasus Dolviana menjadi pengingat bagi semua untuk lebih waspada dan berhati-hati dalam mencari pekerjaan, serta pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan aparat penegak hukum dalam mencegah kejahatan yang merugikan banyak orang.
(Kevin)