banner 468x60
Prov Nusa Tenggara TimurProv. DI Yogyakarta

Bank Daerah Menuju Era Baru: Dari Konsolidasi ke Digitalisasi

Avatar photo
2180
×

Bank Daerah Menuju Era Baru: Dari Konsolidasi ke Digitalisasi

Sebarkan artikel ini

Yogyakarta – Menjadi panggung pertemuan penting bagi para direktur utama Bank Pembangunan Daerah (BPD) se-Indonesia. Dalam forum yang digelar Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (ASBANDA), dibahas arah perjalanan besar: Roadmap Penguatan BPD 2024–2027. (21-08-2025)

 

banner 468x60

Plt Direktur Utama Bank NTT, Yohanes Landu Praing, hadir sebagai bagian dari barisan pemimpin yang tengah memikirkan masa depan perbankan daerah. Kehadirannya bukan sebatas seremonial,6 melainkan bentuk komitmen agar Bank NTT tetap relevan, tangguh, dan mampu menjawab kebutuhan zaman.

 

Roadmap ini membawa visi besar menjadikan BPD sebagai regional champion. Tidak lagi hanya sebagai bank lokal yang beroperasi di wilayahnya, melainkan motor penggerak ekonomi yang berdaya saing tinggi, menopang pertumbuhan daerah, sekaligus memberi dampak nyata bagi masyarakat.

Baca Juga :  Bank NTT Berhasil Tutup Tahun 2024 Dengan Laba Rp 240 Miliar

 

Empat pilar besar dirumuskan sebagai fondasi. Pertama, penguatan struktur melalui konsolidasi, permodalan, tata kelola, hingga inovasi produk. Kedua, akselerasi transformasi digital, dari layanan daring, ketahanan siber, sampai pemanfaatan teknologi finansial. Ketiga, optimalisasi peran BPD dalam perekonomian daerah, terutama dukungan bagi UMKM dan kerja sama dengan pemerintah daerah. Keempat, penguatan regulasi agar perizinan dan pengawasan lebih adaptif dan terintegrasi.

 

Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, roadmap ini bukan sekadar dokumen teknis, melainkan bagian dari upaya memperkuat fondasi perbankan nasional. Ia pun menegaskan bahwa arah kebijakan ini sejalan dengan Destination Statement OJK 2022–2027 dan Master Plan Sektor Jasa Keuangan 2020–2025.

Baca Juga :  Polres Kupang Buka Layanan Pembuatan SKCK 24 Jam Hari Ini 

 

Bagi Yohanes Landu Praing, forum ini menjadi cermin perjalanan Bank NTT. Meski penuh keterbatasan, Bank NTT tetap berdiri sebagai mitra strategis pemerintah daerah. “Kedekatan kami dengan masyarakat adalah kekuatan yang tak tergantikan. Kami hadir, mendengar, dan mendukung langsung kebutuhan ekonomi lokal,” ungkapnya.

 

Kedekatan itu membuat Bank NTT lebih dari sekadar institusi keuangan. Ia hadir dalam denyut kehidupan masyarakat, dari pasar tradisional hingga usaha kecil di pelosok. Bank ini bukan hanya pengelola dana, tetapi juga jembatan harapan ekonomi rakyat Nusa Tenggara Timur.

Baca Juga :  Wisuda Universitas Citra Bangsa Kupang: Menyiapkan Generasi Kompetitif di Era Global

 

Melalui roadmap ini, harapan besar pun dititipkan. BPD di seluruh Indonesia, termasuk Bank NTT, didorong agar lebih siap menghadapi tantangan global. Transformasi digital, penguatan struktur, dan peran aktif dalam pembangunan daerah diharapkan menjadi langkah nyata menuju masa depan yang lebih kokoh.

 

Diskusi di Yogyakarta itu akhirnya meninggalkan pesan penting: masa depan BPD adalah masa depan ekonomi daerah. Di situlah letak pertaruhan, sekaligus peluang, bagi perbankan daerah untuk benar-benar menjadi fondasi kokoh pembangunan Indonesia.

(Kevin)

banner 468x60
banner 468x60
error: Content is protected !!