banner 468x60
BeritaProv Nusa Tenggara Timur

Gubernur NTT Ajak Warga Hidupkan Pancasila dan Persatuan untuk Indonesia Maju

Avatar photo
2165
×

Gubernur NTT Ajak Warga Hidupkan Pancasila dan Persatuan untuk Indonesia Maju

Sebarkan artikel ini

Kupang – Hanya dengan persatuan kita bisa kokoh, hanya dengan berpijak pada Pancasila kita bisa berdaulat, dan hanya dengan keduanya kita bisa mewariskan Indonesia yang maju untuk generasi mendatang, demikian penegasan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, dalam pidato pembangunan memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Sabtu (16/8/2025).

Pidato pembangunan ini dihadiri oleh Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma, para asisten, kepala biro, kepala dinas, Ketua DPRD NTT Emilia Nomleni, Kapolda NTT Irjen Rudi Darmoko, serta pimpinan TNI di NTT.

banner 468x60

Dalam kesempatan itu, Gubernur Melkiades menyampaikan ucapan selamat Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 kepada seluruh masyarakat NTT yang menyaksikan acara tersebut, baik secara langsung maupun melalui media virtual.

“Tepat 80 tahun yang lalu, proklamasi kemerdekaan menggema, mengukuhkan janji para pendiri bangsa untuk membangun negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur,” katanya.

Ia mengajak seluruh masyarakat untuk menapaki jalan perjuangan dengan semangat baru, mengusung tema “Bersatu Berdaulat Rakyat Sejahtera Indonesia Maju”. Tema ini, menurutnya, bukan sekadar rangkaian kata, melainkan seruan mendalam untuk mengingat dan menghayati jati diri bangsa yang lahir dari pengorbanan para pahlawan.

Baca Juga :  Sosialisasi Bawaslu Karo Tentang Pengawasan Partisipatif Pada Pilkada 2024

“Persatuan adalah benang merah yang merajut 17 ribu lebih pulau, ratusan bahasa, ribuan suku bangsa, serta beragam budaya, adat istiadat, aliran kepercayaan, dan agama dalam satu rumah besar bernama Indonesia,” tegasnya.

Gubernur Melkiades juga mengingatkan, sejarah panjang perjuangan melawan kolonialisme dan imperialisme telah mengajarkan bahwa persatuan dan kesatuan merupakan kekuatan pendorong utama yang mengantarkan bangsa ini menuju gerbang kemerdekaan.

“Ratusan tahun dijajah dan berada dalam beleguk kekuasaan bangsa lain melalui politik devide et impera, telah menyadarkan para pendiri bangsa bahwa hanya persatuanlah yang dapat menjadi tombak utama untuk mengusir penjajah,” tambahnya.

Dalam pidatonya, ia turut mengutip Presiden Soekarno pada sidang BPUPKI 1 Juni 1945 yang menegaskan persatuan Indonesia sebagai dasar untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan dan kejayaan bangsa.

Baca Juga :  Polres Samosir Apel Gelar Pasukan Ops Ketupat Toba 2024 

Ia pun mengakui bahwa merajut persatuan di tengah keberagaman bangsa Indonesia bukanlah perkara mudah. Namun, Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI telah menjadi perangkat kokoh yang mampu menjaga fondasi persatuan bangsa.

“Kedaulatan sejati bukan hanya memiliki wilayah teritorial, kekuatan militer yang tangguh, atau ekonomi yang kuat, melainkan ketika rakyat bersatu padu, memiliki rasa kebersamaan dan bergotong royong untuk kemajuan bangsa. Tanpa persatuan, kedaulatan hanya akan menjadi ilusi,” ujarnya dengan tegas.

Selain itu, Gubernur Melkiades menyoroti tantangan globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat, yang seringkali dihadapkan pada isu-isu pemecah belah seperti hoaks, ujaran kebencian, dan polarisasi pendapat.

Ia mengapresiasi ketegasan Presiden Prabowo Subianto sejak awal pemerintahannya pada 20 Oktober 2024, yang menempatkan Pancasila sebagai asta cita pertama pembangunan nasional.

Baca Juga :  Polda Sulut Gelar Operasional Triwulan III Polda Sulut, Bahas Anev Gangguan Kamtibmas hingga Kesiapan Operasi Lilin 2024

“Pancasila bukan sekadar dasar negara, tapi juga jiwa dan kompas perjalanan bangsa. Pancasila adalah pengejawantahan cita-cita proklamasi yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, mewujudkan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur,” jelasnya.

Gubernur Melkiades menegaskan bahwa bangsa yang besar tidak boleh melupakan akar nilai-nilai Pancasila yang telah menjadi penopang sejak kelahirannya. Ia pun mengajak seluruh masyarakat NTT untuk kembali meresapi nilai-nilai luhur Pancasila dan menghidupkannya dalam kehidupan sehari-hari.

 

Menurutnya, pengamalan nilai-nilai Pancasila tidak hanya sekadar slogan, melainkan harus tercermin dalam tindakan nyata di tengah masyarakat. Dengan demikian, kata dia, pembangunan yang sedang dijalankan di NTT maupun secara nasional akan berdiri di atas fondasi yang kuat: persatuan bangsa dan kedaulatan rakyat.

Pesan Gubernur Melkiades di momentum HUT ke-80 RI itu menegaskan bahwa perjuangan belum berakhir, dan semangat kemerdekaan harus terus dihidupkan dalam kehidupan generasi.

(Kevin)

banner 468x60
banner 468x60
error: Content is protected !!