banner 468x60

Waspada, Penipuan Lewat Grup Telegram Awalnya Dikasih Bonus Cuma Follow Akun Instagram

Avatar photo
banner 468x60

TAPUT – Penipuan online menggunakan aplikasi Telegram viral di media sosial. Modusnya, korban diundang ke grup Telegram untuk ditawari pekerjaan sebelum ditipu pelaku.

Modus jenis ini belakangan menimpa salah satu warganet. Awalnya, pekerjaan ini menghasilkan keuntungan, tetapi berujung penipuan.

banner 468x60

Dikutif dari CNN Indonesia bahwa warganet dengan akun @Giarsyahsyifa menceritakan pengalamannya menjadi korban penipuan di sebuah grup Telegram. Syifa awalnya diundang ke grup Telegram dari seseorang yang mengaku berasal dari accurate creative, perusahaan media partner iklan dan pemasaran.

Perwakilan perusahaan tersebut menjelaskan korban bisa mendapat uang dengan melakukan tugas seperti like dan subscribe channel YouTube mitra dari perusahaan itu.

Scretshot Wa Harjono Ketika Diimingi Akan Mendapat Bonus 30% Namun Karena Sudah Mencium Aroma Tidak Sedap, Dirinya Menolak Karena Sudah Mencium Bahwa Itu Adalah Modus

1. Awalnya dr wa terus diinvite ke dalam grup telegram, ngaku dari accurate creative (perusahaan media partner iklan dan pemasaran) dia ngasi tugas buat like+subscribe channel youtube para mitra dari perusahaan itu. ibarat naikin traffic akun pake bot tapi ini real user asli. pic.twitter.com/uAM7Ux8hSD

— Syifa Giarsyah (@Giarsyahsyifa) May 7, 2023

“Ibarat naikin traffic akun pake bot tapi ini real user asli,” ujar akun tersebut dalam cuitannya, Minggu (7/5).

Syifa menjelaskan jumlah anggota dalam grup Telegram mencapai sekitar 300 orang. Dikarenakan jumlah anggota yang cukup banyak, Ia kemudian bergabung dengan grup tersebut meski awalnya tidak berminat.

“Setiap selesai 3 tugas, rewardnya langsung ditransfer. yaudah akhirnya cobain. Malam itu aku ngerjain 3 tugas dan bener di transfer 15ribu. Lanjut aku ngerjain tugas ke 4 dan 5, tapi tugas ke 6-nya bukan like dan subscribe,” tuturnya.

Baca Juga :  Ganjar Dan Mahfud MD Resmi Mendaftar Ke KPU Untuk Capres Pilpres 2024

Tugas lanjutan ini disebut tugas peningkatan, tugas yang dimaksudkan untuk meningkatkan penghasilan dari semula 15 ribu menjadi 30 ribu.

Pada tugas lanjutan ini Syifa diminta untuk menaikkan transaction rate di website kripto dengan cara deposit. Nominal ditentukan oleh admin dengan beberapa pilihan, yakni Rp300 ribu, Rp400 ribu, dan Rp500 ribu. Tugas ini juga memberikan imbalan tambahan sebesar 20 persen dari nilai transaksi.

Awalnya ya enggak mau dong kalo harus ngeluarin duit kan. Tapi di grup yang membernya 300 orang itu rame banget mereka pada berbondong-bondong nyobain bahkan nominalnya ada yang sampe jutaan, dan ya keliatannya bener mereka share juga bukti transfer rewardnya 20 persen dari nominal deposit,” katanya.

“Akhirnya aku pun ikut deposit,” imbuhnya.

Keputusan untuk deposit berbuah manis. Apa yang dijanjikan sebagai reward diterima Syifa di rekeningnya. Syifa kemudian mendapat tugas like dan subscribe kembali. Hasilnya, imbalan masih masuk dengan normal.

Tugas deposit pun datang kembali, tetapi dengan nominal yang lebih besar, yakni Rp996 ribu, Rp1,988 juta, dan Rp2,558 juta. Syifa memilih nominal yang paling besar karena merasa pekerjaan yang dilakukannya ini aman dan bukan penipuan.

Usai transfer tersebut, Ia dipindahkan ke grup VIP yang lebih kecil beranggotakan 5 orang yang salah satunya adalah admin. Admin menjelaskan anggota grup ini akan melakukan tugas sebagai kelompok, dan ketika salah satu anggota tidak menyelesaikan tugas, deposit yang dilakukan akan hangus.

Awalnya, anggota grup hanya diminta memberi rating dan review pada sejumlah hotel dan restoran. Namun, anggota grup ini kemudian diminta untuk melakukan deposit lagi, padahal imbalan dari deposit sebelumnya saja belum diterima.

Baca Juga :  Fantastis,,,Higgs Domino Mencapai Omset Rp 2,2 triliun Perbulan Melebihi ABPD Sumut Tahun 2022

“Tugas 2 ini diminta deposit lagi 3.7 juta. Udah enggak mau ikutan tapi semua dalam grup VIP itu pada deposit, yaudah karena gamau jadi beban tim akhirnya aku deposit juga,” terang Syifa.

Belum mendapat untung dari deposit kedua ini, admin meminta anggota grup VIP untuk deposit dengan nominal yang lebih besar lagi, yakni Rp14,7 juta. Admin berdalih ini adalah deposit terakhir yang harus dilakukan anggota grup agar semua imbalan dari tugas bisa mereka terima.

Syifa lantas menggunakan uang tabungannya untuk melakukan deposit ‘terakhir’ tersebut.

Sayangnya, deposit terakhir tersebut masih memiliki buntut. Admin meminta anggota grup untuk melakukan deposit dengan jumlah dua kali lipat dari sebelumnya, yakni sekitar Rp30 juta.

Syifa akhirnya tersadar dirinya telah ditipu oleh pekerjaan tanpa modal tersebut. Ia kemudian melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

Selain itu, Ia juga berupaya memblokir sejumlah rekening yang digunakan para penipu untuk menampung uang deposit dari para anggotanya. Menurut Syifa, para penipu memiliki banyak nomor rekening dengan nama berbeda-beda yang digunakan untuk menampung uang hasil penipuan mereka.

Modus penipuan baru

Pakar keamanan siber sekaligus pendiri Ethical Hacker Indonesia Teguh Aprianto menjelaskan penipuan semacam ini adalah modus penipuan baru. Para korban awalnya akan menerima imbalan agar tergoda.

“Ini modus penipuan baru. Setelah melakukan tugas yang mereka berikan, nanti benar kamu akan ditransfer. Tapi itu cuma untuk memancing calon korbannya. Setelah ditransfer mereka akan memasukkan kamu ke group telegram & diminta untuk deposit dengan iming-iming bonus,” jelas Teguh dalam cuitannya, Senin (8/5).

Baca Juga :  Kaesang Pangarep Ketua Umum PSI Dibujuk PDIP, Puan : Ayo Mas Kaesang Ikut PDI Perjuangan Saja Yuk

Ini modus penipuan baru. Setelah melakukan tugas yg mereka berikan, nanti benar kamu akan ditransfer. Tapi itu cuma utk memancing calon korbannya.

Setelah ditransfer mereka akan memasukkan kamu ke group telegram & diminta utk deposit dgn iming-iming bonus. Korbannya udah

Setelah ditransfer mereka akan memasukkan kamu ke group telegram & diminta utk deposit dgn iming-iming bonus. Korbannya udah banyak. pic.twitter.com/W3c20AFK8W

— Teguh Aprianto (@secgron) May 8, 2023

Menurut Teguh, pelaku penipuan ini merupakan sindikat. Mereka beroperasi dengan menggunakan banyak rekening dan nomor Whatsapp. Maka dari itu, Teguh meminta masyarakat untuk berhati-hati terhadap modus semacam ini.

“Jika kamu melakukan deposit pertama maka akan ada deposit kedua, ketiga & seterusnya. Hati-hati, jangan sampai kamu atau orang terdekat jadi korban,” imbaunya.

Namun berbeda yang dialami oleh Harjono, bahwa dia menceritakan awalnya dia diarahkan untuk follow 17 akun instagram dan diturutinya lalu dirinya ditranfer Rp.81.000,- tetapi ketika ke tugas ke 18 dirinya diarahkan untuk dengan mendeposit dengan uang dengan dijanjikan akan mendapatkan bonus 30% dengan proses 5-10menit penarikan, dirinya sudah mencium bahwa hal tersebut adalah penipuan.

“ Awalnya cuma disuruh follow akun 17 akun instagram, lalu tugas ke 18 disuruh isi ulang dengan minimal 100ribu, dijanjikan akan diberi bonus 30% Cuma proses penarikan 5-10 menit. Saya langsung cabut, saya bilang terimakasih,, saya sudah mencium aroma tidak sedap” Kata Harjono sambil tertawa.(11-09-2023)

banner 468x60
error: Content is protected !!