KUPANG – Kepala SMA Negeri 7 Kota Kupang, Wemvrid Metusalak Boimau, S.Pd, M.Hum, mengharapkan semua siswa, baik yang lama maupun baru, untuk terus giat belajar demi mendukung harapan orangtua. Ia berharap, proses pendidikan di sekolah ini mampu membina dan mendidik siswa secara baik sehingga menghasilkan generasi berbakat dan berkarya di masa depan.
SPMB (Seleksi Penerimaan Murid Baru) tahap II ini dibuka untuk umum, guna memenuhi kuota siswa baru Tahun Pelajaran 2025/2026 yang masih tersisa 20 orang.
“Kouta SPMB di sekolah kami tahun ini 396 siswa untuk 11 rombongan belajar (Rombel). Dari 396 siswa itu, yang terdaftar pada SPMB tahap I sebanyak 376 siswa, sisanya tinggal 20 orang yang akan diterima pada SPMB tahap II,” ujar Boimau kepada media ini di ruang kerjanya, Kamis (6/7/2025).
Tahap kedua ini dibuka secara terbuka, dengan pelaksanaan dua sesi setiap harinya. “Hari pertama dan hari kedua berlangsung dua sesi, yakni sesi pertama pagi jam 08.00 Wita dilanjutkan sesi kedua, pukul 13.00 Wita,” kata Boimau.
Setelah SPMB tahap II selesai, pihak sekolah akan mengadakan pertemuan dewan guru guna menyepakati rincian biaya yang perlu dibayar oleh orangtua siswa baru.
“Hasil kesepakatan dewan guru itu nantinya akan kami bawa dalam rapat bersama orangtua siswa baru dan komite sekolah,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa kebijakan biaya sekolah merujuk pada aturan resmi. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 48 Tahun 2008 tentang pendanaan pendidikan, serta Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 tentang sumbangan komite sekolah, sekolah dibolehkan melakukan pungutan sepanjang tidak tercover dalam dana BOS.
Desain sementara total biaya yang akan dibayar oleh siswa baru kelas X di SMA Negeri 7 Kota Kupang kurang lebih sebesar Rp 1.150.000.
Biaya tersebut akan digunakan untuk mendukung berbagai kegiatan dan fasilitas sekolah yang tidak tercakup oleh Bantuan Operasional Sekolah (BOS), demi menunjang proses belajar mengajar yang lebih optimal.
SMA Negeri 7 Kupang sendiri terus berbenah dalam kualitas pendidikan, salah satunya dengan tetap menjaga keterbukaan dalam proses seleksi siswa baru, serta komunikasi yang baik antara pihak sekolah dan orangtua.
Dengan kuota yang segera terpenuhi dan dukungan dari semua pihak, sekolah ini menargetkan proses pembelajaran di Tahun Ajaran 2025/2026 dapat berlangsung dengan maksimal.
(Kevin)