KOTA BITUNG – Seorang bapak berinisial WP (76) ditemukan sudah meninggal dunia di dalam dapur rumahnya, dengan posisi badannya dalam keadaan tertelungkup.
Kejadiannya tepat di rumahnya di Kelurahan Manembo-Nembo Atas Ling III Rt.4 Kecamatan Matuari Kota Bitung, rabu (02/10/2024) kemarin pukul 13.00 Wita.
Kasi Humas Polres Bitung Iptu Abdul Natip Anggai menjelaskan tentang kebenaran kejadian ini dan ada tiga orang saksi yang dimintai keterangan yakni MD (58), FL (66) dan DT (56)
Kronologis awal berdasarkan keterangan saksi MD (58) yang pertama kali melihat korba, sehari sebelum kejadian anaknya menelpon saksi dan meminta untuk pergi ke rumah bapaknya di bitung untuk mengecek korban karena sudah beberapa hari dihubungi HP korban tidak pernah aktif. “Kata Abdul Natip
Setelah menerima telpon saksi MD (58) yang alamat rumahnya di Kelurahan Ranoyapo, Kecamatan amurang langsung pergi ke bitung rabu,(02/10/2024) ketika saksi sampai di rumah korban situasi rumah dalam keadaan tertutup dirantai dan digembok.
Saksi MD (58) bersama dengan saksi FL (66), pada saat itu saksi MD masuk dengan cara melompat pagar dan di teras rumah saksi mencari kunci rumah tapi tidak ada, saat itu saksi mencium bau busuk, penasaran saksi mencari sumber bau busuk tersebut akhirnya saksi melihat korban berada di dapur dalam keadaan sudah meninggal dengan posisi badan tertelungkup.” Tambahnya
Korban tinggal sendirian di dalam rumahnya keterangan dari saksi DT (56) dan saksi terakhir bertemu dengan korban sebulan lalu pada daat berada di duka.” Katanya
Kapolsek Matuari AKP Yusi Kristiani, SE membenarkan hal tersebut dan merespon cepat informasi penemuan mayat dengan Mendatangi TKP, mengamankan TKP dan menurunkan Tim Inafis ke TKP serta membawa korban ke Rumah sakit Manembo-nembo untuk dilakukan Otopsi.” Lanjutnya
Adapun hasil pemeriksaan dari dokter forensik dr. Gilber Dundu,Spfm menerangkan bahwa dari pemeriksaan Visum luar tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban dan lkorban sudah meninggal diatas 20 hari lamanya.
Keluarga Korban menerima hasil pemeriksaan Dokter Forensik tersebut dan menolak untuk di Autopsi dan sore itu juga korban akan di bawah ke Minsel untuk di makamkan.”Tutupnya
(Ramlan)