banner 468x60
Kab. Tapanuli Utara

Libur Sekolah Bertepatan dengan Hari Besar Keagamaan, Pembelajaran Karakter Dikuatkan di Tempat Ibadah

Avatar photo
1462
×

Libur Sekolah Bertepatan dengan Hari Besar Keagamaan, Pembelajaran Karakter Dikuatkan di Tempat Ibadah

Sebarkan artikel ini

Kupang – Dinas Pendidikan menegaskan bahwa hari-hari besar keagamaan yang bertepatan dengan tahun ajaran 2025 tidak akan mengganggu kegiatan pembelajaran di satuan pendidikan. Kepala Bidang Pendidikan, Okto Naitboho, menjelaskan bahwa kebijakan ini sesuai dengan Surat Edaran Bersama tiga menteri, yakni Menteri Pendidikan, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Agama.

Dalam surat edaran tersebut, hari-hari besar keagamaan seperti Idulfitri, Nyepi, dan Paskah tetap menjadi hari libur nasional. Namun, anak-anak tidak sepenuhnya diliburkan dari kegiatan belajar. Mereka diarahkan untuk tetap menjalankan pembelajaran di tempat ibadah masing-masing. Bagi siswa Muslim, pembelajaran dapat dilakukan di masjid atau pesantren, sementara siswa Kristen dapat belajar di gereja.

banner 468x60

Pembelajaran di tempat ibadah ini difokuskan pada penguatan karakter berbasis nilai-nilai keagamaan. Siswa akan diberikan tugas mandiri yang berkaitan dengan ajaran agama dan implementasi nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari. Tujuannya adalah agar anak-anak tidak hanya memahami teori agama, tetapi juga mampu menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat.

Baca Juga :  Sambut Ramadhan Polres Taput Berbagi Takjil

Kebijakan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kepedulian sosial di kalangan siswa. Dengan belajar di tempat ibadah, mereka dapat lebih memahami pentingnya kebersamaan, kepedulian terhadap sesama, serta membentuk sikap saling menghargai antarumat beragama. Hal ini sejalan dengan misi pendidikan karakter yang dicanangkan oleh pemerintah.

Selain itu, Dinas Pendidikan juga menegaskan komitmennya dalam memberikan pendidikan inklusif bagi siswa berkebutuhan khusus. Berdasarkan SK terbaru, setiap sekolah, baik SD maupun SMP, diwajibkan menerima anak-anak berkebutuhan khusus tanpa pengecualian. Guru-guru pun akan dibekali pelatihan khusus agar mampu memberikan pendidikan yang sesuai bagi mereka.

Baca Juga :  PT. Nusantara Hidrotama Hadiri Acara Syukuran Pelantikan Bupati Dan Wakil Bupati Taput

 

Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa setiap anak mendapatkan hak pendidikan yang sama tanpa diskriminasi. Dengan adanya pelatihan bagi tenaga pendidik, diharapkan sekolah dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan ramah bagi semua siswa.

Kepala Bidang Pendidikan, Okto Naitboho, menegaskan bahwa seluruh siswa, termasuk yang berkebutuhan khusus, harus tetap mendapat akses pendidikan yang baik. Pendidikan karakter yang diperkuat melalui pembelajaran berbasis agama di tempat ibadah diharapkan dapat membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki moral dan etika yang kuat.

Baca Juga :  KPU Taput Buka Pendaftaran Calon Bupati, Hari Pertama Masih Nihil

Arahan dari berbagai kementerian ini menunjukkan bahwa pendidikan tidak hanya sebatas kurikulum di dalam kelas, tetapi juga mencakup aspek penguatan nilai-nilai keagamaan dan sosial. Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan siswa dapat tumbuh menjadi individu yang lebih bertanggung jawab, peduli terhadap sesama, dan memiliki keimanan yang kuat sesuai dengan keyakinan masing-masing.

Dinas Pendidikan pun mengajak semua pihak, termasuk orang tua, guru, dan pengelola tempat ibadah, untuk mendukung kebijakan ini demi tercapainya tujuan pendidikan yang lebih holistik dan berorientasi pada pembentukan karakter yang unggul.

(Kevin)

banner 468x60
banner 468x60
error: Content is protected !!