TAPUT – Kebudayaan merupakan aset Negara yang perlu untuk dijaga dan dilestarikan. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kelestarian budaya atau kebudayaan yang ada di Indonesia, dengan salah satu perlunya diterapkan dalam pendidikan formal.
Hilangnya pendidikan formal tentang kebudayaan Batak khususnya di Kabupaten yang ada di tanah Batak, akan berdampak buruk bagi generasi penerus Bangsa dimana makin surutnya pengetahuannya tentang Budayanya sendiri. Dengan berlahan tapi pasti, tentu Budaya itu akan kehilangan jati diri.
Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Tapanuli Utara, Bontor Hutasoit menjelaskan bahwa untuk tahun ajaran 2023/2024 akan menerapkan pendidikan Budaya Batak pada kurikulum Muatan Lokal pada tingkat PAUD, SD dan SMP di Kabupaten Tapanuli Utara. (23-06-2023)
“ Untuk tahun ajaran 2023/2024 ini kita akan terapkan pendidikan Budaya Batak. Mulai dari tingkat PAUD, SD dan SMP, pendidikan ini masuk dalam Kurikulum Muatan Lokal,” ungkap Bontor Hutasoit.
Bontor Hutasoit juga menjelaskan bahwa dalam kurikulum Muatan Lokal yang dimaksud selain Pendidikan Budaya(Batak Toba), dan akan menerapkan Pendidikan Hospitality Pariwisata dan Pendidikan Mitigasi Bencana, ke 3 (tiga) elemen Muatan Lokal ini sesuai dengan kebutuhan pendidikan di Kabupaten Tapanuli Utara dan akan disusun sesuai dengan Kurikulum Merdeka.
“ Ke 3 (tiga) elemen ini merupakan pendidikan yang perlu diterapkan dan dibutuhkan Tapanuli Utara. Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi, Budaya (Batak Toba) cenderung mulai tergerus dan terkikis. Sehingga kita mulai tidak melakoni budaya kita itu sendiri. Budaya Batak Toba itu, ada berbagai aspek, ada Aksaranya, Bahasanya, Seninya, Cerita Rakyatnya, Fashionnya, Religinya, dan lain sebagainya. Maka dari itu perlu dididik dimulai dari sekolah. Selain anak didik itu cerdas, harus berkarakter sesuai nilai-nilai Budaya(Batak Toba) itu.” Jelas Bontor Hutasoit.
Terkait Pendidikan Hospitality Pariwisata, dijelaskan pula bahwa Kabupaten Tapanuli Utara merupakan kawasan Danau Toba memiliki beberapa Destinasi Pariwisata yang sangat berpotensi, pendidikan Pariwisata itu sangat diperlukan untuk mendukung potensi Alam yang ada, maka lewat pendidikan Hospitality Pariwisata diharapkan akan meningkatkan sumber daya manusia sehingga Pariwisata bisa mendobarak peningkatan Ekonomi masyarakat Tapanuli Utara.
Mengingat Kabupaten Tapanuli Utara juga akan rawan bencana Alam, maka sejak dini dibutuhkan Pendidikan terkait hal itu. Lewat Pendidikan Mitigasi Bencana diharapkan bisa anak didik bisa cerdas dalam menangani Bencana.
“ Dimulai dari sekolah nantinya Anak Didik bisa menangani bencana, sebelum Bencana terjadi, saat bencana terjadi dan setelah bencana terjadi. Pembenahan mental dan menjaga lingkungan juga melestarikan lingkungan dan alam.” Imbuhnya.
Kurikulum Muatan Lokal yang akan diterapkan di Tapanuli Utara dimulai pada bulan Juli 2023, terkait persiapan penerapannya Bontor Hutasoit menjelaskan tentang Peraturan Bupati Tapanuli Utara dan Surat Keterangan Bupati tentang Pedoman Pelaksanaan Muatan Lokal akan ditetapkan sebelum tahun ajaran baru dimulai. Menyangkut tenaga pengajar dijelaskan bahwa Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara masih memberdayakan Guru yang ada lewat pembenahan Bimtek untuk menjalankan Kurikulum Muatan Lokal tersebut.
(Timbul.S)