Beberapa terakhir ini publik dihebohkan dengan aksi nekat seorang mahasiswi gadungan di Unika Santo Paulus Ruteng yang mengajak keluarganya untuk menghadiri acara wisudanya.
Aksi nekat tersebut bahkan berjalan sangat mulus. Sang mahasiswi gadungan tersebut diketahui mengajak keluarga mengikuti acara wisuda hingga selesai meskipun namanya tak pernah dipanggil ke depan untuk pindah toga.
Lebih hebatnya lagi untuk merayakan momentum kebahagiaannya yang fiktif, ia meminjam pakaian wisuda temannya untuk berpose bersama keluarga layaknya seorang wisudawati yang berhasil menamatkan studinya.
Namun usut punya usut, Mahasiswi tersebut nyatanya hanyalah mahasiswi gadungan atau mahasiswi jadi-jadian
Cerita bohong yang terjadi adalah hasil rekaannya sendiri, sedangkan pihak kampus UNIKA Ruteng tidak tahu menahu, sebab secara administrasi oknum mahasiswi gadungan tersebut tidak terdaftar sebagai mahasiswi Unika Ruteng apalagi berkuliah, hal itu tidak pernah terjadi.
Selama kurang lebih 4 tahun semenjak 2019 oknum mahasiswa gadungan itu diketahui tinggal di kos-kosan wilayah Ruteng namun ia tak pernah berkuliah
Sementara itu uang bulanan rutin dikirimkan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan pendidikannya.
Ketua pelaksana wisuda 2023 di Unika Santo Paulus Ruteng, Crispinus Hermanto Jebarus, S. Fil.,M.TH sebagaimana dikutip media ini dari Tribun Flores.com menyebut aksi nekat mahasiswi gadungan ini sempat membuat gempar di daerah Manggarai.
“Masyarakat Manggarai benar-benar dibuat heboh dengan kasus ini,” katanya.
Ia bahkan menyebut mahasiswi gadungan tersebut mempersiapkan skenario acara wisudanya dengan sangat baik. Sebab meski terbilang masih gadungan ia berhasil menipu dan mengajak orang tuanya untuk menghadiri acara wisuda yang sejatinya ia tak menjadi bagian dari para mahasiswa yang diwisuda
Selain itu tak hanya hadir acara wisuda, resepsi syukuran wisudanya pun dibuat di salah satu rumah keluarganya di Ruteng. Hal ini diketahui Pak Crispinus ketika beliau mendatangi rumah mahasiswa gadungan tersebut
Pak Crispinus mengatakan sebagai panitia dirinya sempat mengunjungi lokasi acara wisuda mahasiswa gadungan tersebut.
“Sesampainya di sana ia sempat bertemu dengan keluarga dari mahasiswa gadungan itu kita sempat bertemu dengan ayah dari mahasiswa itu dan ayahnya hanya diam dan tunduk saja,” tuturnya
“Kita mau cek saja agar tidak terjadi kesalahan dan memang setelah dicek mahasiswa itu tidak diwisuda. Mahasiswa itu tidak pernah datang ke kampus bahkan tidak kuliah,” jelasnya.