banner 468x60
EdukasiNasional

Waspadalah!! Sebelum Saldo Rekening Anda Dikuras, Modus Penipuan Baru Mengaku Pegawai Pajak

Avatar photo
2428
×

Waspadalah!! Sebelum Saldo Rekening Anda Dikuras, Modus Penipuan Baru Mengaku Pegawai Pajak

Sebarkan artikel ini
Illustrasi Penipuan Phising Mengaku Pegawai Perpajakan

Fokus News – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan mengimbau masyarakat untuk waspada dengan modus baru penipuan yang mengatasnamakan DJP. Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Kemenkeu Dwi Astuti menjelaskan modus itu dilakukan oleh pihak yang berpura-pura menjadi pegawai DJP lalu berkomunikasi dengan wajib pajak.

“Komunikasi dilakukan dengan mengirim pesan melalui surat elektronik dan pesan dalam jaringan (daring). Isi komunikasinya adalah menyampaikan pesan bahwa terdapat tagihan pajak atas nama wajib pajak tersebut,” ujar Dwi di Jakarta, dikutip Minggu (22/9).

banner 468x60

Terhadap tagihan tersebut, pelaku penipuan meminta wajib pajak untuk menyelesaikan tunggakannya melalui penipu dengan cara mengirim sejumlah uang. Dwi meminta masyarakat untuk tidak tertipu dengan modus ini.

“Pelunasan tunggakan pajak hanya dilakukan ke kas negara melalui pembayaran kode billing, bukan ke rekening milik perorangan atau lembaga,” tegas Dwi.

Gambar : Link Download Aplikasi Dan Bukti Transaksi Penipuan

Pembayaran billing pajak dilakukan ke rekening Kas Negara melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM), internet banking, mesin EDC, mobile banking, agen branchless banking, atau pada loket bank/pos persepsi.

Selain modus itu, modus penipuan lain yang juga berkembang di masyarakat di antaranya pishing situs resmi DJP dan pengiriman file berekstensi apk lewat WhatsApp atau email.

Baca Juga :  Tidak Diberi Chips Higgs Domino, Pemuda Di Bengkulu Bacok Teman Setongkrongan

Bila menerima pesan WhatsApp, masyarakat bisa memeriksa nomor whatsapp di laman resmi DJP sesuai Kantor Pelayanan Pajak (KPP) masing-masing. Tautan seluruh KPP dapat dilihat di pajak.go.id/unit-kerja.

Sedangkan bila menerima email imbauan, tagihan pajak, atau tautan terkait perpajakan, pastikan domain email berakhiran @pajak.go.id. “Apabila domain tersebut bukan @pajak.go.id, maka kami pastikan email tersebut bukan dari DJP,” tambah Dwi.

Sementara bila menerima pesan bermuatan file berekstensi apk dan mengatasnamakan DJP, harap diabaikan. Dwi menegaskan DJP tidak pernah mengirim file berekstensi apk.

Sama halnya, bila menerima pesan yang memuat tautan selain berakhiran pajak.go.id, Dwi meminta masyarakat untuk mengabaikan pesan tersebut karena DJP tidak pernah mengirim tautan situs selain berakhiran pajak.go.id.

Bagi masyarakat yang menemukan adanya indikasi penipuan pesan atau informasi yang mengatasnamakan DJP, masyarakat dapat menghubungi saluran pengaduan DJP melalui Kring Pajak 1500200, faksimile (021) 5251245, email pengaduan@pajak.go.id, media sosial X @kring_pajak, situs pengaduan.pajak.go.id, dan live chat www.pajak.go.id. DJP juga meminta masyarakat selalu menjaga keamanan dan kerahasiaan datanya.

Baca Juga :  Kedatangan Cawapres Mahfud MD Disambut Baik Oleh Ketua DPC PDI Perjuangan Humbahas

Begini Modusnya :

Menurut keterangan salah satu yang menjadi korban penipuan tersebut bahwa awalnya ada yang menghubungi korban lewat telepon mengaku pegawai pajak,

“ Awalnya saya ditelepon terkait pajak PT saya. Dia tahu alamat dan semua identitas saya bahkan Npwp saya, maka saya percaya.” jelasnya JS korban penipuan tersebut.

Lalu penipu meminta kira-kira 5 menint waktu korban untuk melakukan veryfikasi data, diarahkan untuk mendownload aplikasi M-Pajak.

“Saya diarahkan untuk mendownload aplikasi tersebut di alamat situs djp.indtk.cc lalu disuruh mematikan semua sistem keamanannya android saya, lalu disuruh menginstal aplikasi yang didownload. Lalu login ke aplikasi tersebut.” Imbuhnya.

Setelah menginstal aplikasi tersebut, dirinya tidak merasa curiga bahwa itu adalah modus penipuan.

“ Saya Cuma merasa aneh aja, kok ada tanda berbagi layar disudut layar HP saya. Kemudian saya hapus aplikasi tersebut.” sambungnya.

Isi Chating Korban Dan Nomor 081318761396 Wa Penipu

Korban belum sadar bahwa saldo rekeningnya sudah terkuras,

“ Besoknya baru saya mau transaksi lewat BRIMO, saya kaget kok diblokir.. akhirnya saya hubungi pihak bank lewat call center wa dan email. Setelah akun saya pulih.. saya buka saldo saya sudah tinggal 60ribu, yang tadinya masih ada 1jutaan lagi,” Imbuhnya.

Baca Juga :  HUT Humas Polri Ke-72 Dirayakan Secara Kemanusiaan

Dirinya juga heran, tanpa transaksi yang dia lakukan tapi saldonya bisa raib.

“ Ini modusnya sangat canggih, rapi dan siapa saja bisa jadi korbannya dan berapa saja saldo direkening orang bisa diembatnya. Ini sudah sangat meresahkan. Tanpa ada laporan pemberitahuan transaksi lewat email, saya cek mutasi ada transaksi tranfer ke rekening lain.” sambungnya.

Dirinya juga menyesalkan hal itu bisa terjadi dan berharap kepada pihak Bank BRI bisa meningkatkan keamanannya ke depan sebelum banyak korban.

“ Harusnya kalau ada yang login di akun rekening kita lewat perangkat lain yang tidak dikenal harusnya ada pemberitahuan sebelum terjadi transaksi.” tutupnya.

Dengan terbitnya berita ini diharap pihak aparat penegak hukum agar memberantas tindakan penipuan Cyber yang  kian hari semakin canggih dan pihak perbankan juga agar tetap memperkuat sistem securitynya tehnologinya.

(Timbul Simanjuntak)

banner 468x60
error: Content is protected !!