Kota Kupang, – Universitas Muhammadiyah Kupang kembali menggelar momen penting dalam perjalanan akademiknya. Sebanyak 981 mahasiswa resmi diwisuda dalam Rapat Senat Terbuka Wisuda Sarjana ke-35 dan Pascasarjana ke-1 yang berlangsung selama tiga hari, mulai Selasa, (7/10/2025)
pelaksanaan wisuda dilakukan dalam beberapa sesi. Aula yang hanya mampu menampung sekitar 1.500 orang ini membuat panitia harus membagi prosesi agar tetap nyaman dan aman bagi seluruh peserta dan tamu undangan. Meskipun berdampak pada meningkatnya kebutuhan anggaran, langkah ini diambil demi menjaga kualitas acara.
Rektor Universitas Muhammadiyah Kupang, Prof. Dr. Zainur Wula, M.Si., menegaskan bahwa wisuda bukan hanya seremoni kelulusan, tapi juga momen reflektif bagi seluruh sivitas akademika.
“Wisuda ini bukan akhir, tetapi awal dari perjalanan berikutnya. Kami terus berkomitmen meningkatkan mutu institusi, termasuk pengembangan SDM dosen dan tenaga kependidikan, demi menciptakan lingkungan akademik yang unggul dan kompetitif,” ujar Prof. Zainur.
Suasana haru menyelimuti prosesi wisuda, terutama dari para orang tua yang hadir. Salah satunya, Fatmawati, seorang ibu yang mengaku bangga melihat anaknya berhasil menyelesaikan studi tepat waktu, meski harus berjuang seorang diri setelah ditinggal suami.
Cerita inspiratif juga datang dari Yogi, lulusan Program Studi Manajemen UMK. Ia berhasil menyelesaikan kuliah dalam empat tahun, meski menghadapi berbagai tantangan, baik akademik maupun pribadi.
“Perjuangannya banyak, tapi dari situ saya belajar banyak hal. UMK sangat membantu dengan fasilitas dan dosen yang support banget,” ungkap Yogi.
Universitas Muhammadiyah Kupang sendiri terus berupaya meningkatkan sarana dan prasarana pembelajaran. Mulai dari laboratorium komputer terbaru, perpustakaan yang luas, ruang kelas nyaman, hingga akses internet cepat—semuanya dirancang untuk mendukung pengalaman belajar mahasiswa.
kombinasi fasilitas modern dan dosen-dosen yang kompeten, UMK berkomitmen mencetak lulusan yang tidak hanya siap bersaing di dunia kerja, tapi juga mampu berkontribusi di tengah tantangan global.
(Kevin)