Bitung — Taman Kanak-Kanak (TK) LPM Kumersot menjadi salah satu satuan pendidikan di Kota Bitung yang menerima bantuan program Revitalisasi Satuan Pendidikan Tahun 2025.
Program yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2025 ini mengalokasikan dana sebesar Rp294.480.893,86, dengan waktu pelaksanaan selama 75 hari kerja.
Adapun item pekerjaan yang akan dikerjakan meliputi:
1.Pembangunan area taman bermain beserta alat permainan edukatif (APE) luar ruang,
2.Pembangunan ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS),
3.Rehabilitasi ruang administrasi, dan
4.Rehabilitasi ruang toilet.
Kepala TK LPM Kumersot, Sonny Nelson Wenas, S.Pd, menyampaikan rasa syukur atas perhatian pemerintah melalui program revitalisasi ini.
Menurutnya, bantuan tersebut menjadi langkah penting untuk meningkatkan kualitas sarana pendidikan anak usia dini di Kota Bitung.
Kami sangat berterima kasih atas perhatian pemerintah melalui program Revitalisasi Satuan Pendidikan ini. Sarana yang lebih baik tentu akan menunjang proses belajar dan bermain anak-anak agar lebih nyaman dan menyenangkan,” ujar Sonny.
Sonny juga menegaskan bahwa seluruh pekerjaan dilakukan secara transparan, baik dari segi penggunaan dana maupun pelaksanaan di lapangan, dengan tetap menyesuaikan rincian bahan dan spesifikasi yang telah ditetapkan.
Kami berkomitmen menjalankan pekerjaan ini dengan penuh tanggung jawab dan transparansi. Semua proses disesuaikan dengan rincian bahan serta ketentuan teknis yang sudah ditetapkan,” tambahnya.
Selain memimpin TK LPM Kumersot, Sonny Wenas dikenal aktif dalam berbagai organisasi pendidikan. Ia kini menjabat sebagai:
1.Ketua IGTKI-PGRI Kota Bitung,
2.Ketua Kelompok Kerja Kepala Satuan PAUD (KKKSP) Kota Bitung,
3.Anggota Komisi Sosialisasi dan Advokasi Pokja Bunda PAUD, serta
4.Ketua PGRI Kecamatan Matuari.
Dengan berbagai kiprahnya, Sonny terus mendorong peningkatan mutu pendidikan PAUD di Kota Bitung. Ia berharap keberhasilan TK LPM Kumersot mendapatkan bantuan revitalisasi ini dapat menjadi inspirasi bagi satuan pendidikan lain untuk terus berinovasi.
“Revitalisasi ini bukan sekadar pembangunan fisik, tetapi juga semangat membangun generasi masa depan yang cerdas dan bahagia,” tutupnya.
(Lan)















