KUPANG – SMPN 13 Kupang sudah didanai jalur transportasi oleh Pemerintah Kota Kupang. Proyek tersebut saat ini telah memasuki tahap penyelesaian (finishing) dan segera bisa dimanfaatkan. Kepala sekolah pun menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemkot Kupang atas perhatian dan anggaran yang telah diberikan.
SMPN 13 Kupang merupakan salah satu dari 21 SMP negeri di Kota Kupang yang telah melaksanakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 secara online. Sistem zonasi masih menjadi acuan utama dalam proses penerimaan, guna memastikan akses pendidikan yang merata dan terjangkau bagi warga sekitar.
Tahun ini, sistem penerimaan tetap berbasis zonasi dan domisili, sesuai prosedur dari Dinas Pendidikan Kota Kupang. “Pendaftaran online sudah kami buka sejak 10–13 Juni dan saat ini baru tercatat 208 pendaftar,” ujar Kepala SMPN 13 Kupang, Yusak S. Olla, S.Pd., saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (05/07/2025).
Namun, Kepala Sekolah mengakui bahwa jumlah pendaftar mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2024, SMPN 13 menerima 320 siswa yang terbagi dalam 10 rombongan belajar (rombel). Tahun ini, dari target maksimal 352 siswa untuk 11 rombel, baru tercapai 208 siswa.
Ia menyebut bahwa kehadiran SMPN 21 Kupang yang baru dibuka di kawasan TDM menjadi salah satu faktor menurunnya pendaftar di sekolah yang ia pimpin. “Dengan terbukanya sekolah baru, siswa otomatis terbagi. Ini berpengaruh ke distribusi jumlah murid,” jelas Yusak.
Situasi ini tidak hanya berdampak pada rombel, tetapi juga pada alokasi jam mengajar guru. Ia menyoroti khususnya guru Bahasa Inggris, yang akan kesulitan memenuhi standar jam mengajar minimum jika jumlah rombel tidak mencapai angka ideal.
“Kalau di bawah 9 rombel, guru Bahasa Inggris bisa kesulitan capai 24 jam. Harus cari tambahan di luar,” katanya.
Yusak berharap adanya kebijakan baru dari pemerintah terkait ketentuan jam mengajar untuk guru, agar tidak terlalu kaku. Menurutnya, guru tetap harus diberi ruang untuk berkarya di tengah keterbatasan yang ada, tanpa harus bergantung pada jumlah rombel semata.
Meski demikian, proses PPDB masih terus berlangsung. Data terbaru mencatat jumlah penerimaan siswa SMPN 13 Kupang telah mencapai 254 orang, baik melalui jalur online maupun offline.
Pihak sekolah juga aktif berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk memaksimalkan jumlah pendaftar. Dinas telah menyebarkan informasi dan membuka kontak khusus untuk memfasilitasi masyarakat yang mengalami kendala pendaftaran.
Meskipun kuota belum terpenuhi, pihak sekolah tetap optimistis bahwa jumlah siswa akan terus bertambah seiring waktu. Koordinasi terus dilakukan agar proses penerimaan berjalan lancar hingga hari terakhir.
Kepala sekolah juga menegaskan bahwa mutu pengajaran tetap menjadi prioritas utama,
“Harapan kami, meski jumlah siswa belum ideal, pengajaran harus tetap maksimal demi peningkatan mutu pendidikan,” ucapnya.
Dengan dukungan dari pemerintah daerah, termasuk fasilitas transportasi yang memadai, SMPN 13 Kupang berharap dapat menjadi sekolah yang inklusif dan berdaya saing di Kota Kupang.
(Kevin)