HUMBAHAS – Dalam rangka menjaga dan merayakan kekayaan Budaya Indonesia, serangkaian dengan HUT ke-79 Republik Indonesia, Sopo Marpadot mengadakan Kegiatan Festival Kreasi dan Budaya dimulai dari tanggal 5 – 6 Agustustus 2024. Yang diselenggarakan pada hari pertama (5/8) di Sopo Marpadot, Desa Pearung Silali, Kecamatan Paranginan, Humbang Hasundutan lalu dilanjutkan pada hari ke-2 Di Geosite Sipuncur.
Pada Festival kali ini mengangkat tema “Aku Cinta Indonesia: Mengambil Peran di Danau Toba,” sekaligus memperkenalkan Danau Toba kepada dunia, serta menunjukkan bahwa tradisi dan budaya tetap relevan di tengah perkembangan zaman.
Leonard Alfaro A.S selaku Promotor dan Ketua Penyelenggara mengatakan hal ini sangat diapresi untuk menjaga kelestarian budaya khususnya Budaya Batak.
” Pada kegiatan ini lebih kurang 30 peserta lomba tortor kreasi yang berpartisipasi berasal dari Kawasan Danau Toba, dalam kegiatan ini penyelenggara juga memberikan apresiasi penghargaan kepada seniman dan budayawan se-kawasan Danau Toba, dampak dari kegiatan ini pun dirasakan dengan hadirnya 2.000 pengunjung selama gelaran ini berlangsung. Melalui kegiatan ini ke depannya bisa menjadi pemantik, katalisator, dan penggerak kepada pelaku budaya sebagai pemeran utama memajukan Pariwisata Danau Toba.” jelas Leonard.
Leonard juga menyatakan bahwa pesatnya perkembangan zaman tidak boleh menghilangkan esensi dan jati diri bangsa melalui keragaman budaya.
” Zaman boleh berubah, tapi budaya akan tetap lestari. Salam Budaya! ” kata Lonard.
Kegiatan ini juga turut dihadiri oleh Pembina Sopo marpadot Pantur Banjarnahor yang juga merupakan Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara mengatakan Sopo Mardapot akan terus ambil andil dalam memajukan Budaya.
” Sopo marpadot akan terus mengambil peran aktif untuk memajukan budaya dan Pariwisata Danau Toba.” ungkap Pantur Banjarnahor.
Pantur Banjarnahor juga menghimbau agar semua orang yang ada di kawasan Danau Toba harus mengambil peran masing-masing,
” Untuk memajukan Pariwisata Danau Toba, guna memperkenalkan Danau Toba kepada Dunia. Perlibatan semua unsur, khususnya para pemuda dengan ide yang tak terbatas pun menjadi krusial bagi pelestarian budaya seiring dengan kemajuan zaman.” imbuhnya.
(Herman Nababan)