Samosir-Pemuda Batak Bersatu (PBB) Kabupaten Samosir berangkatkan Ignatius Gultom untuk menjalani operasi tahap akhir yang akan direncanakan di Rumah Sakit Adam Malik Medan, Kamis, 18/04/2024.
Tidak hanya memberangkatkan, PBB juga mengutus salah satu anggotanya yaitu Cogan Sitanggang, Anggota Devisi Sosbudara (Sosial,Budaya,Seni dan Olah Raga) untuk mendampingi keluarga Ignatius sampai ke Medan.
Seperti diketahui, Ignatius Gultom adalah penderita Atresia ani, atau disebut juga anus imperforata. Atresia ani adalah salah satu jenis cacat atau kelainan yang terjadi sejak lahir. Kondisi ini menunjukkan perkembangan janin mengalami gangguan sehingga bentuk rektum (bagian akhir usus besar) sampai lubang anus umumnya tidak terbentuk dengan sempurna. Selain itu, kelainan satu ini juga bisa terjadi di area tubuh yang lain, seperti pada organ pencernaan, saluran kemih, hingga kelamin.
Perlu disampaikan, mulai sejak lahir, Ignatius sudah menjalani sejumlah operasi di bagian organ vitalnya. Ignatius tidak hanya menderita atresia ani, dia juga menderita pembocoran dibagian jantung 2 lobang, dan dia juga pernah mengalami kesulitan pada saat buang air kecil karena dia juga memiliki kelainan di bagian kelamin.
Oleh karena keterbatasan biaya, keluarga Ignatius yang tergolong miskin, selalu kesulitan untuk menjalani proses pengobatan dan perawatan. Akibat dari kelainan ini, sejak lahir sampai saat ini, Ignatius harus rela buang air besar lewat lobang yang dibuat di bagian perutnya.
Untuk bisa normal seperti manusia pada umumnya, Ignatius harus menjalani operasi sekali lagi yang mungkin menjadi operasi tahap akhir.
Dalam hal ini, dengan semangat gotong-royong, PBB Kabupaten Samosir memberikan sumbangan berupa uang tunai yang diberikan langsung oleh Roland Sitanggang, selaku Ketua PBB Kabupaten Samosir. Pada kesempatan ini, Roland meminta kepada semua pihak, kiranya dapat memberikan bantuan kepada pihak keluarga. “Ignatius ini sangat membutuhkan uluran tangan kita, karena setelah operasi nanti, dia sangat membutuhkan biaya untuk puding dan juga biaya perawatan lainnya, belum lagi biaya makan dan biaya nginap keluarga selama di Medan nanti” kata Roland.
