Kupang – Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XV NTT menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di wilayah tersebut. Saat ini, dari 58 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di NTT, masih ada 15 PTS yang belum terakreditasi.
Dalam sebuah konferensi pers yang diadakan di Kantor LLDIKTI Wilayah XV NTT, Prof. Dr. Adrianus Amheka, S.T., M. Eng, selaku Kepala LLDIKTI, menyoroti pentingnya akreditasi sebagai jaminan mutu pendidikan tinggi. Dia menekankan bahwa semua PTS diharapkan akan terakreditasi pada akhir tahun 2024, dengan target seluruh program studi terakreditasi pada tahun 2025.
Prof. Amheka juga memperingatkan bahwa PTS dan program studi yang tidak terakreditasi mungkin akan menghadapi konsekuensi serius, termasuk rekomendasi agar mahasiswanya tidak diwisuda. Dia juga menekankan pentingnya advokasi terhadap PTS terakreditasi dan meminta dukungan masyarakat untuk tidak memilih perguruan tinggi yang belum terakreditasi.
Dalam konteks ini, Prof. Amheka juga mengajak masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih perguruan tinggi, menekankan pentingnya memilih institusi yang sudah terakreditasi dan memiliki fasilitas yang memadai.
Di samping upaya peningkatan akreditasi, ada juga dorongan untuk memperluas akses pendidikan tinggi melalui berbagai skema beasiswa. Data penerimaan beasiswa KIP PTS menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun, dengan harapan bahwa lebih banyak mahasiswa akan terbantu dalam mengatasi kendala biaya kuliah.
Prof. Amheka juga menegaskan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam mendukung pendidikan tinggi di NTT, termasuk alokasi dana baik dari sektor publik maupun swasta, seperti melalui program CSR, untuk memberikan beasiswa kepada mahasiswa dan mendukung dosen.
Peningkatan akreditasi dan pemberian beasiswa merupakan langkah-langkah penting dalam meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pendidikan tinggi di NTT, serta merupakan wujud dari semangat gotong royong dalam memajukan pendidikan di wilayah tersebut.
Dengan semangat kolaboratif antara LLDIKTI, PTS, masyarakat, dan pihak terkait lainnya, diharapkan NTT dapat mencapai standar pendidikan tinggi yang lebih baik dan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan sosial dan ekonomi di masa depan.
(Desy)