Humbahas-Wakil Bupati (Wabup) Kab.Humbang Hasundutan KRT.Dr Oloan Paniaran Tejodipuro Nababan, SH.MH menemui Kepala Dinas Pendidikan Provsu Abdul Haris Lubis, guna membahas perkembangan pendidikan serta mengusulkan penambahan Ruang Kelas Baru (RKB) di SMAN- 3 Lintongnihuta.
Kita menyampaikan kepada Bapak Kadis , agar SMA Negeri 3 Lintongnihuta diberikan perhatian khusus, terutama dalam penambahan ruang kelas. Karena Tahun Pelajaran 2024 ini, SMA N 3 Lintongnihuta akan menerima siswa baru angkatan kedua, katanya, Kamis (21/3/2024).
Disamping itu, lanjut Oloan pihaknya juga memohon agar Disdikprovsu juga menambah daya tampung SMA N 3 Lintongnihuta mengingat tamatan SMP harus bersekolah ke SMA yang jauh dari sana bahkan harus ke Kabupaten lain untuk melanjut.
Permohonan ini, katanya, guna menambah ruang belajar karena tahun depan SMA N 3 Lintongnihuta akan menerima Siswa Angkatan ke II dan juga untuk menambah daya tampung siswa baru SMA Negeri 3 Lintongnihuta.
Anak-anak yang ada di Lintongnihuta secara khusus di Desa Nagasaribu bisa melanjutkan pendidikannya di Tingkat SMA tanpa harus keluar daerah, ini dapat membantu orangtua dalam pembiayaan Pendidikan anak. Dan yang paling utama SMA Negeri 3 diharapkan melahirkan generasi emas bagi Kabupaten Humbang Hasundutan, jelasnya.
Warga setempat, Maurid Nainggolan mengatakan, sebelumnya siswa SMP yang akan melanjut harus dan mandah ke Dolok Sanggul bahkan ke Siborongborong sebagai sekolah alternatif.
Dengan dibukanya SMAN 3 ini sangat membantu masyarakat Nagasaribu. Orang tua tidak lagi direpotkan dengan biaya ekstra ngekos untuk anak di Dolok Sanggul dan Siborongborong. Terimakasih untuk kepedulian Wabup Oloan Nababan, katanya.
Pemerhati peduli pendidikan Juandi Nababan SPd MPd mengatakan, respon Wabup langsung menemui Kadis Disdikprovsu sangat diapresiasi karena saat ini SMAN 3 LH belum memiliki ruang lain ketika siswa saat ini akan naik ke kelas XI.
“Ini sangat kita respon, karena kepedulian Wabup terhadap kesinambungan SMAN 3. Semoga usulan tadi dapat terealisasikan tahun ini. Ini terkait tingkat kepercayaan masyarakat pada sekolah baru dengan status negeri,” sebutnya.
Juandi juga menjelaskan, dampak sistem zonasi yang berlaku saat ini, banyak siswa harus keluar dari Naga Saribu bahkan memilih sekolah lanjutan lainnya hingga bersekolah di swasta sebagai opsi terakhir.“Dengan usulan tadi kita yakini persoalan sekolah hingga pendanaan orang tua sudah pasti sangat terbantu, karena anak yang akan melanjut tidak lagi keluar dari lingkungan ini. Bahkan tidak lagi harus ke Siborongborong sebagai pilihan lanjutan usai tamat SMP,” pungkasnya.
(Jonson Simamora)