Scroll Untuk Baca Artikel
banner 468x60
banner 468x60
Kota Padang Panjang

Kecelakaan Bus ALS Di Padang Panjang, 12 Tewas Dan 23 Orang Luka-luka

Avatar photo
2264
×

Kecelakaan Bus ALS Di Padang Panjang, 12 Tewas Dan 23 Orang Luka-luka

Sebarkan artikel ini

Sumbar – Bus ALS mengalami kecelakaan di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Selasa (6/5/2025) sekitar pukul 08.15 WIB. Kecelakaan tersebut menewaskan 12 orang, dua di antaranya adalah balita. Sementara, 23 orang lainnya mengalami luka-luka dan dirawat di rumah sakit.

Direktur Lalu Lintas Polda Sumbar Ajun Komisaris Besar Muhammad Reza Chairul Akbar Sidiq mengatakan, bus ALS yang mengalami kecelakaan pada Selasa (6/5/2025) pagi itu mengangkut 34 orang, termasuk dua sopir dan dua kernet. Sebelumnya, jumlah penumpang disebut 35 orang.

banner 468x60

”Jumlah 34 orang ini masih wajar karena bus ini kapasitas maksimalnya 40-an orang,” kata Reza saat dihubungi dari Padang, Rabu (7/5/2025).

Reza menambahkan, pada Rabu ini, tim Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) turun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan. Di lapangan, Korlantas melaksanakan penyelidikan secara saintifik untuk memastikan penyebab kecelakaan.

”Kami mengambil gambar-gambar di lokasi. Dari situ, akan diolah kembali menggunakan komputer. Dari situ, ada simulasi. Nanti akan dipadukan juga dengan keterangan dan fakta yang kami temukan di lapangan,” ujarnya.

Terkait bus yang tidak memiliki izin operasi dan masa berlaku uji berkala bus akan habis sepekan lagi, Reza mengatakan, penyelidik kemungkinan akan memeriksa pihak perusahaan. Hal itu dilakukan untuk menggali lebih dalam hasil pemeriksaan yang ada. ”Bisa jadi mengarah ke sana,” katanya.

Reza menambahkan, sejauh ini, penyelidik Satlantas Polres Padang Panjang sudah mengambil berita acara pemeriksaan (BAP) tiga orang, yaitu kernet yang bertugas saat kecelakaan, sopir cadangan, dan kernet cadangan. Luka yang diderita ketiga awak bus itu tidak terlalu parah.

Adapun penyelidik belum bisa meminta keterangan dari sopir utama atau sopir yang bertugas saat kecelakaan. Kondisi sopir utama relatif berat karena ada trauma di kepala.

”Kami tadi sudah jenguk. Dia sudah bisa komunikasi dan bisa melihat orang. Akan tetapi, kami belum ajak berbicara lebih dalam terkait kejadian ini,” kata Reza.

Bus ALS berpelat nomor B 7512 FGA itu terbalik di ruas Jalan Bukittinggi-Padang di dekat Terminal Bukit Surungan, Padang Panjang, Selasa pukul 09.15 WIB. Dari rekaman kamera pemantau (CCTV), bus berpenumpang 48 orang itu melaju kencang dan tidak terkendali sehingga rebah ke sebelah kiri jalan.

Berdasarkan dugaan sementara, kecelakaan itu terjadi karena bus mengalami rem blong. ”Kendaraan melintasi jalan turunan di tempat kejadian perkara (TKP) dalam kondisi tidak terkendali. Sopir memutuskan banting setir. Kendaraan rebah di sebelah kiri jalan,” ujar Reza, Selasa kemarin.

Akibat kecelakaan ini, sebanyak 12 penumpang meninggal. Sementara itu, 22 penumpang lainnya mengalami luka-luka dari kategori ringan, sedang, hingga berat. Para korban dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Padang Panjang dan RS Yarsi Padang Panjang.

”Tadi pagi, juga ada satu korban (dari RSUD) dirujuk ke RSUP Dr M Djamil karena mengalami trauma di bagian kepala,” kata Lismawati.

Secara terpisah, Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono di Jakarta mengatakan, pihaknya belum mengonfirmasi soal tidak adanya izin operasi bus ALS tersebut. Hal ini karena tim KNKT baru tiba di Padang Panjang pada Rabu siang.

Soerjanto melanjutkan, masalah perizinan merupakan bagian dari pengawasan, seperti mengapa kendaraan digunakan untuk mengangkut penumpang dan mengapa surat izin mengemudi (SIM) mati, tetapi dapat berkendara.

”Bagaimana pengawasan, kedisiplinan itu yang tidak lepas dari fundamental perawatan, jam kerja dan istirahat pengemudi, kesehatan pengemudi, serta pengawasan dan pengendalian (kendaraan),” ujar Soerjanto.

KNKT tengah mendalami kecelakaan ini apakah berkaitan dengan masalah-masalah lain, seperti aspek pengawasan yang minim. Oleh karena itu, KNKT belum dapat berkomentar lebih jauh. Kesimpulan baru dapat diambil setelah mengumpulkan ragam data di lapangan.

(Red)

banner 468x60
banner 468x60
error: Content is protected !!