BITUNG – Sebanyak 36 wartawan Kota Bitung, Sulawesi Utara, mengikuti pembekalan Peraturan Dasar dan Rumah Tangga (PD-PRT) serta Kode Etik Jurnalistik yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Bitung, Jumat (27/5/2025).
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Plt Ketua PWI Bitung, Adrianus R. Pusungunaung, di Gedung Pertemuan Kelurahan Kadoodan, Kecamatan Madidir.
Pembekalan ini menjadi bagian dari konsolidasi internal organisasi guna memperkuat integritas dan profesionalisme anggota. Kegiatan juga sekaligus menunjukkan dukungan PWI Bitung terhadap Ketua Umum PWI, Dr. Zurmansyah, dan Ketua PWI Sulut, Fanny Loupati, yang akrab disapa Maemossa.
Dalam sambutannya, Adrianus—yang juga menjabat Wakil Ketua PWI Sulut Bidang Advokasi dan Pembelaan Wartawan—menekankan pentingnya menjunjung tinggi etika profesi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers serta Kode Etik Jurnalistik dari Dewan Pers.
“Jurnalis harus menjadi pelindung kepentingan publik, bukan alat kekuasaan atau korporasi. Tanpa etika, pers hanya akan menjadi propaganda,” tegas Adrianus.
Ia juga mengingatkan bahwa prinsip-prinsip dasar seperti kebenaran dan akurasi, independensi, non-plagiarisme, serta penghormatan terhadap hak-hak narasumber wajib dijalankan oleh setiap anggota PWI.
Penasehat PWI Bitung, Albertus Bambang Sri Murdono, turut memberikan arahan. Ia mengimbau agar seluruh anggota menjaga kekompakan serta loyal terhadap visi dan misi organisasi.
“PWI ini organisasi profesi yang sudah lama dikenal dan dihormati. Jagalah nama baiknya,” kata Bambang.
Plt Sekretaris PWI Bitung, Ferry Mamangkey, juga menyampaikan terima kasih kepada para peserta yang telah mengikuti kegiatan ini dengan antusias. Ia menegaskan bahwa PWI terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung, namun seleksi akan dilakukan secara ketat dan berbasis integritas.
“Kami tidak ingin sembarang orang mengatasnamakan PWI. Pembekalan ini adalah fondasi penting untuk membentuk wartawan yang profesional dan bertanggung jawab,” ujar Ferry.
Kegiatan ini menjadi bagian dari proses kaderisasi PWI Bitung untuk mencetak wartawan yang berdaya saing, menjunjung tinggi etika, dan mampu menghadapi tantangan era digital dengan tangguh.
(Ramlan)