BITUNG – Bank SulutGo (BSG) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pelestarian budaya dan promosi pariwisata Sulawesi Utara.
Melalui partisipasi di Tomohon International Flower Festival (TIFF) 2025. Bank SulutGo (BSG) menghadirkan float berbentuk burung manguni raksasa yang memukau ribuan penonton di sepanjang jalur parade.
Burung manguni, yang dikenal sebagai simbol kearifan Minahasa dan penjaga adat, diwujudkan dalam karya seni berbahan ribuan bunga berwarna-warni.
Float ini dirancang untuk memvisualisasikan filosofi Bank SulutGo (BSG): menjaga, melayani, dan membangun bersama masyarakat.
“Kami ingin mengangkat identitas budaya Sulawesi Utara dan Gorontalo melalui karya seni berbasis bunga yang dapat dinikmati semua kalangan. Burung manguni menjadi representasi nilai-nilai yang kami junjung,” ujar Direktur Utama BSG, Revino M. Pepah, yang hadir langsung memantau jalannya parade.
Parade dimulai dari pusat Kota Tomohon dan melintasi panggung utama di Menara Alfa Omega.
Kehadiran float Bank SulutGo (BSG) disambut tepuk tangan meriah dan sorakan penonton, serta mendapatkan apresiasi dari panitia TIFF 2025.
Dan ketika burung manguni raksasa itu melintas, diiringi tepuk tangan, sorak sorai, dan kilatan kamera, terasa jelas: di Tomohon, bunga tak sekadar hiasan. Ia menjadi bahasa, medium, dan panggung bagi budaya untuk terbang tinggi — kali ini, lewat sayap megah karya Bank SulutGo (BSG).
“Atraksi seperti ini tidak hanya memperindah parade, tetapi juga memperkuat citra Tomohon sebagai kota bunga kelas dunia,” ungkap salah satu perwakilan panitia.
TIFF 2025 mengusung tema “Unite To Be Great”, yang mengajak semua pihak bersatu dalam menciptakan karya besar.
Menteri Pariwisata, Widiyanti, menyampaikan bahwa kehadiran berbagai pihak, termasuk BSG, menunjukkan kolaborasi nyata antara seniman, pelaku usaha, dan pemerintah demi mengangkat pariwisata Indonesia ke kancah global.” Tegasnya
Bank SulutGo (BSG) adalah bank pembangunan daerah yang berkomitmen melayani masyarakat Sulawesi Utara dan Gorontalo, dengan fokus pada pengembangan ekonomi daerah, pelestarian budaya, dan pemberdayaan masyarakat.
(Ramlan)