Salam Skuat (semua kekuasaan untuk rakyat)
Malaka – Persoalannya tidak terletak pada pintar dan paling pintar, pandai beretorika atau tidak, anak petani atau bukan. Tetapi, apa dan siapa yang dapat menghantarkan rakyat ke kesejahteraan. Kesejahteraan ibarat surga yang harus dinikmati bersama oleh Rakyat Malaka.
Ketika bicara tentang Pilkada Malaka, maka, apa yang telah dilakukan oleh kedua pemimpin sebelumnya, yang kini kembali mencalonkan diri perlu ditilik, dianalisa secara seksama. Kita mempertanyakan kadar ataupun persentase kebaikan dan keburukan. Apakah mayoritas kebaikan ataukah justru mayoritas keburukan?
Saya tidak akan berpura-pura. Saya berpihak, harapannya Rakyat Malaka pun demikian untuk bertanya, sekaligus menolak orang-orang yang berupaya menyajikan tentang Malaka secara tidak objektif. Rakyat perlu kritis.
Pilkada kali ini, sebaiknya memilih KITA-EBA. Keduanya memiliki kerendahan hati. Mereka rendah hati tak berarti rendah diri. Kebaikan dan ketulusan mereka alamiah, bukan rekayasa momentuman ataupun pencitraan yang sengaja ditonjolkan. Suatu laku politik yang dibikin-bikin adalah kemunafikan, tipu muslihat.
KITA-EBA sadar bahwa politik populisme berlaku sejak tahun 2014. Kini, dialektika politiknya adalah mengedepankan program. Singkatnya, gaya politik populisme sebenarnya sudah mengarah pada ketiadaan, tergantikan dengan gaya politik yang mengedepankan program.
Malaka harus dibangun dengan konsep kesatuan pikiran, gerak dan tujuan. Berpikir, bertindak dan bertujuan. KITA-EBA memiliki visi kepemimpinan baru. Visi kepemimpinan yang tidak didasarkan oleh pengetahuan saja, melainkan bertitik tolak dari kepentingan rakyat. Untuk itu, partisipasi politik rakyat akan diarahkan pada perumusan kebijakan bersama.
Mekanisme musyawarah rakyat suku dilakukan guna menentukan dan memilih apa dan mana yang harus didahulukan. Tentu berdasarkan hitungan penggunaan anggaran. Modelnya adalah buttom up atau usulan dari bawah ke atas. Sehingga menghasilkan rencana kerja pemerintah daerah yang adil, transparan dan demokratis.
Malaka adalah rumah kita bersama. Malaka tempat tinggal bersama. Mari nyaman, merawat dan memajukannya. Kita-eba alternatif kepemimpinan yang layak.