TAPUT – Proyek Revitalisasi di SMK Negeri 1 Sipoholon menjadi sorotan warga, pembangunan dan revitalisasi gedung sekolah SMK Negeri 1 Sipoholon tersebut diduga dikerjakan asal jadi,
” Kayunya juga banyak kayu bekas untuk atap yang lama, dipake untuk kaso atapnya, tabo dah halaki makana pintor maceket Lomok-lomok halaki dibulan nalewat.” ungkap Manalu warga Kecamatan Sipoholon. ( 10-12-2025)
Menurut warga bahwa proyek revitalisasi itu sangat rawan dengan penyelewengan, karena dituding tidak sesuai dengan Juklak dan Jukninya dan RABnya.
” Harusnya pekerjaan ini diawasi lebih baik agar benar proyek tersebut terlaksana dengan baik dan hasilnya juga lebih baik.” sambungnya.
Sebelumnya, Eduard Sipahutar sebagai kepala Sekolah SMK Negeri 1 Sipoholon membantah bahwa Lomok-lomok yang mereka potong itu bukan karena mereka dapat Proyek Swakelola,
” Itu kami beli dengan patungan guru sekolah kami.” jawab Eduart Sipahutar.
Ditanya terkait kayu bekas yang digunakan dalam rehap di SMK Negeri 1 Sipoholon tersebut, Eduar Sipahutar pun mengakui bahwa kayu bekas yang lama digunakan,
” Namanya rehap pak, yang masih bisa digunakan dipakai yang tdk harus diganti, dan itu sudah sesuai petunjuk perencana dan pengawas yang disesuaikan dengan RAB nya, trimakasih untuk masukanya” jawab Eduar via aplikasi WA.(21 Oktober 2025)
Ditanya terkait bagaimana pengawasan pembangunan revitalisasi tersebut,
” Ini diawasi oleh tentara, jadi tidak bisa ada gangguan.” kata Eduar Sipahutar.
Eduar mengatakan bahwa proyek revitalisasi tersebut melibatkan pihak TNI untuk pengawasan demi berjalannya dengan baik revitalisasi tersebut.

Menanggapi hal itu, warga Sipoholon juga menkritiki pernyataan Eduar Sipahutar tersebut.
” Bapak Eduar atau Kepala sekolah jangan menyangka bahwa kalau ada yang memantau proyek swakelola tersebut menjadi sebuah gangguan. Itu uang rakyat dari hasil pajak rakyat tentu masyarakat juga perlu melakukan pemantauan terkait proyek tersebut, jangan seolah membawa-bawakan TNI untuk menakut-nakuti masyarakat itu.” ungkap M Tobing salah satu anggota LSM di Tapanuli Utara.
Masyarakat berharap Proyek Revitalisasi di SMK Negeri 1 Sipoholon setelah selesainya perlu diaudit kembali,
” Perlu diaudit kembali, karena ini swakelola tentu kalau tidak sesuai harus pengembalianlah. Jangan dia merasa itu duit warisan dari keturunan ompungnya, lalu seenaknya bisa menceket lomok-lomok. Nanti juga akan kita konfirmasi terkait Penggunaan Dana Bosny Tahun anggaran 2024-2025.” tutup Tobing.
(Timbul Simanjuntak)















