Salve, Sialom, Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Kepada Yth. Pak Bupati dan Pak Wakil Bupati Malaka,
ditempat
Dengan Hormat
Semoga Pak Bupati bersama Wakil Bupati (SBS-HMS) dalam menjalankan tugas, senantiasa dilindungi oleh Tuhan yang Maha Esa
Sebelum pada pokok surat, perkenalkan saya Frido Primus Seran yang biasa akrab disapa Ridho Seran, seorang warga Kabupaten Malaka yang memiliki kepedulian terhadap tanah kelahiran yang tercinta. Ini merupakan surat terbuka pertama saya kepada Bapak Bupati dan Wakil Bupati
Teriring harapan surat ini terbaca serta didengar oleh Bapak Bupati bersama Wakil, dan seluruh perangkat yang termaktub dalam surat, sebagai kepedulian kita bersama kepada kabupaten tercinta serta seluruh warga di dalamnya.
Bapak Bupati dan Wakil yang saya hormati, sudah empat bulan Bapak dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati. Saya sebagai pribadi mengucapkan selamat menjalankan tugas untuk Bapak SBS sebagai Bupati dan Bapak HMS sebagai Wakil Bupati
Sesuai Visi dan Misi dari Bapak Bupati dan Wakil, saya sebagai anak daerah sangat percaya dan optimis, jika Visi dan Misi itu dilakukan dengan tepat, Masyarakat Malaka pasti sejahtera. Apalagi keberanian Bapak SBS dalam menerapkan kebijakan, dan membela masyarakat kecil serta tanggap terhadap masalah yang terjadi seperti yang sudah dilakukan Bapak SBS pada periode sebelumnya, serta dalam gebrakan selama 4 bulan ini, Keyakinan saya kepada Bapak SBS sangat besar dalam membangun tanah Malaka tercinta.
Selain itu, Wakil Bupati Malaka, Bapak HMS juga memiliki keberanian untuk mengkritik pemerintah yang sewenang-wenang, serta tanggap terhadap persoalan yang terjadi di tengah masyarakat Malaka ketika masih menjadi Anggota DPR.
Hingga saat ini, melalui beberapa media, saya sering melihat Bapak Wakil turun ke lapangan melihat keadaan masyarakat yang memprihatinkan
Saya mengapresiasi Bapak Bupati dan Wakil Bupati dalam hal keberanian dan tanggap terhadap persoalan-persoalan yang terjadi.
Namun, melalui surat ini, saya ingin menyampaikan beberapa saran untuk Bapak Bupati dan Wakil Bupati bisa mempertimbangkannya.
1.Pendidikan
Pendidikan merupakan yang paling pertama dan utama, sebab hanya pendidikan yang bisa merubah kehidupan anak-anak daerah maupun bangsa. Hanya pendidikan yang dapat membantu generasi muda menjadi pribadi yang mandiri dan berdaya saing. Selain itu, dengan Pendidikan, generasi muda bisa menanggulangi kemiskinan dan ketidaksetaraan. Tentu masih banyak manfaat dari Pendidikan itu sendiri, namun saya tidak memaparkan semuanya di sini.
Untuk mencapai pendidikan yang baik, tentu sistem pendidikan yang sudah ditetapkan harus dijalankan oleh setiap pengajar di tiap-tiap sekolah. Namun, banyak guru yang mengeluh soal honor yang diterima mereka. Jika Bapak Bupati dan Wakil berkenan, cobalah dengan kebijakan-kebijakannya, bisa memperhatikan kesejahteraan para guru. Tak berhenti sampai di situ, para guru juga harus mengikuti pelatihan-pelatihan khusus agar semua guru bisa berkompeten dalam melaksanakan tugasnya. Ada juga yang tidak kalah penting, yakni waktu. Menurut hemat saya, anak-anak sekolah diwajibkan untuk tepat jam 7.00 WITA anak-anak didik sudah harus di dalam kelas. Namun sebelum itu, anak-anak wajib mengikuti Ibadah pagi di Gereja terdekat, (Katolik) dan Agama lain menyesuaikan karena hanya dengan iman anak-anak akan memiliki moral yang baik. Jika hal ini bisa dilakukan, sebaiknya dilakukan demi mendapatkan Budi pekerti yang luhur. Selain itu, anak-anak harus diwajibkan juga untuk membawa bekal, agar supaya anak-anak tidak banyak mengkonsumsi makanan-makanan yang tidak layak dikonsumsi, seperti jajan sembarangan di kantin, atau semacamnya. Ini demi masa depan anak-anak Bangsa.
Saya ambil contoh pada sekolah-sekolah swasta. Seminari, misalnya, atau sekolah-sekolah Katolik lainnya, Pesantren-pesantren, mereka diwajibkan untuk bangun tepat waktu, wajib ikut Misa Pagi,( untuk Katolik) Sholat Subuh (Islam), dari sini, Semua sekolah swasta, selalu mencetak murid-murid yang berprestasi. Apa salahnya jika semua sekolah Negeri di Kabupaten Malaka bisa mengikuti cara-cara yang dilakukan oleh Sekolah Swasta? Mungkin hal ini Bapak Bupati dan Bapak Wakil bisa mempertimbangkannya.
2. Kesehatan
Soal kesehatan, saya sebagai pribadi tidak meragukan lagi Bapak Bupati yang notabenenya adalah seorang dokter. Dari kebijakan Bapak terkait pengobatan gratis menggunakan KTP, itu sangat membantu masyarakat terutama masyarakat miskin. Namun ada beberapa hal yang perlu saya sampaikan dalam surat ini, yakni keterlambatan dokter ketika jam kerja. Saya menulis ini, sebab ada masyarakat yang selalu keluhkan tentang keterlambatan dokter ketika ingin mendapatkan pelayanan di Puskesmas. Saya pernah mendengar keluhan dari masyarakat, bahwa ketika ke Puskesmas mereka pergi pagi karena setelah berobat mereka akan melanjutkan pekerjaannya yang lain. Akan tetapi pekerjaan yang lain itu macet tidak dikerjakan hanya karena menunggu dokter yang belum datang ke Puskesmas. Jadi, saya mewakili masyarakat menyampaikan ini kepada Bapak Bupati bersama Bapak Wakil untuk menegaskan hal ini kepada seluruh dokter yang ada di Kabupaten Malaka.
Ada juga yang mungkin perlu Bapak Bupati bersama Bapak Wakil Bupati pertimbangkan yakni gaji Dokter.
Gaji Dokter memang fantastis, hal itu memang sesuai dengan tanggung jawab mereka dalam menangani pasien. Tetapi, menurut hemat saya, gaji Dokter itu dibayarkan sesuai standar yang ditentukan saja dari pemerintah daerah, jika dalam menjalankan tugasnya, pasien berkurang ditempat di mana dokter itu bertugas, gajinya boleh dinaikkan. Jika pasiennya semakin hari semakin bertambah, maka gaji dokter yang bertugas itu tetap pada gaji standar. Maksud saya adalah, agar dokter-dokter yang bertugas tidak hanya mengobati melainkan mereka punya pekerjaan lain yakni mencegah, dengan cara, dokter itu turun langsung bersama tenaga kesehatan seperti pegawai Promkes untuk mempromosikan atau mengedukasi masyarakat tentang kesehatan itu sendiri, sebab banyak masyarakat yang tidak paham bagaimana cara menjaga kesehatan.
Selain itu, kita tentu mendengar atau membaca slogan yang berbunyi “Bersih itu Sehat” namun, lagi-lagi kesadaran masyarakat tentang kebersihan sangat kurang. Jadi, melalui tulisan ini, saya ingin menyampaikan kepada Bapak Bupati dan Wakil agar mewajibkan seluruh Kepala Desa di Kab. Malaka agar setiap Jum’at Pertama dan Ketiga, Masyarakat wajib melakukan pembersihan lingkungan atau biasa dikenal Jum’at bersih. Tempat sampah pun tidak kalah penting, sebagaimana kita ketahui, bahwa banyak masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan. Jadi, hal ini harus dihindari. Misalnya, dengan mewajibkan seluruh masyarakat agar di depan rumah tepatnya di pinggir jalan, setiap Kepala Keluarga harus menyiapkan salah satu tempat sampah, di situ menjadi tempat penampungan sampah baik untuk keluarga itu sendiri maupun untuk warga yang melintas. Jika hal ini dilakukan, selain masyarakat sehat, Kab. Malaka juga akan menjadi sorotan yang mungkin akan menjadi contoh bagi Kabupaten-kabupaten lain.
3. Infrastruktur
Poin ke-3 ini, lagi-lagi saya sangat optimis kepada Bapak Bupati dan Bapak Wakil Bupati karena sejak mulai dilantik, Bapak Bupati bersama Wakil sangat memperhatikan jalan yang berlubang, di mana, sejauh yang saya ikuti di media, semua jalan yang rusak sudah mulai diperbaiki. Namun sayang, ada banyak jalan yang masih belum tersentuh oleh pemerintah. Misalnya jalan di Kateri menuju Sasitamean. Memang, jalan yang belum tersentuh itu milik Provinsi, tetapi, sudah berapa tahun masyarakat menunggu dari Pemprov? Dari tahun ke tahun, pergantian Gubernur ke Gubernur, jalan itu tidak pernah diperbaiki. Melalui surat ini, semoga Bapak Bupati dan Wakil bisa menggunakan cara-cara politiknya untuk meminta bantuan Pemprov agar jalan itu segera diperbaiki, sebab banyak masyarakat Io Kufeu, Sasitamean, dan Laenmanen, Botinleobele yang mengeluh jika hendak pergi ke Pusat pemerintahan Malaka. Selain itu, jika jalan itu diperbaiki, maka roda perputaran ekonomi tentu akan lebih cepat.
Tidak hanya itu, ada pula jalan kabupaten yang belum tersentuh, salah satunya adalah Desa Tunmat, Kec. Io Kufeu, di mana, jalan ini menghubungkan dua kabupaten yakni Kabupaten TTU dan Malaka. Untuk diketahui, Desa Tunmat, Kec. Io Kufeu, Kab. Malaka adalah desa di mana sungai yang menjadi pembatas Kabupaten. Di desa ini, banyak masyarakat Petani yang pergi menjual hasil pertanian mereka ke Kabupaten TTU, namun, jika musim hujan tiba, masyarakat tidak bisa berbuat apa-apa dengan hasil yang mereka peroleh, sebab sungai pembatas itu tidak dibangun jembatan penghubung. Hal ini menjadi persoalan serius bagi masyarakatnya Bapak Bupati bersama Bapak Wakil.
Ada juga kendala bagi anak-anak sekolah yang tinggal di seberang sungai, jika musim hujan tiba, anak-anak akan tetap berusaha menyebrangi banjir hanya untuk mencari ilmu di sekolah terdekat. Sebagai masyarakat, tentu sangat prihatin dengan keselamatan anak-anak yang tak berdosa ini. Masyarakat berharap agar jembatan penghubung ini bisa dibangun di masa kepemimpinan Bapak Bupati dan Wakil.
Ada juga jembatan yang rusak di desa Nunponi, Kec. Malaka Timur. Terkait dengan persoalan banjir, mungkin tidak asing lagi ketika mendengar cerita atau keluhan dari masyarakat, baik secara langsung maupun melalui media. Tentu ada banyak kisah menyedihkan. Misal, seorang ibu yang mau melahirkan tapi karena banjir, masyarakat menyiapkan alat-alat lokal untuk membantu ibu hamil tersebut supaya bisa menyebrangi banjir agar Ibu hamil tersebut bisa mendapatkan pertolongan di Puskesmas terdekat, dan juga ada mobil ambulance yang hampir terseret banjir ketika merujuk ibu hamil, keadaan seperti ini sangat memprihatinkan
Tak hanya itu, banjir yang terjadi di daerah pemilihan 1 dan 2. Melalui informasi yang dihimpun, disetiap musim penghujan, masyarakat di sana sangat menderita karena adanya banjir. Para OPD pun hadir untuk memberi perhatian serta dukungan. Tetapi, hal itu tidaklah cukup. Menurut hemat saya, banjir tidak bisa diatasi dengan cara biasa. Harus menata terlebih dahulu dari Hulu, maka dihilir akan merasa aman. Jika Bapak Bupati dan Bapak Wakil Bupati berkenan, tolong tegaskan kepada masyarakat agar supaya hutan jangan sampai dirusak. Jika itu terjadi, mohon supaya Bapak Bupati dan Wakil mengambil tindakan tegas kepada masyarakat yang merusak hutan. Selain itu, Bapak Bupati dan Wakil bisa menegaskan hal ini untuk para Kepala Desa untuk disampaikan kepada rakyat agar setiap hari Sabtu, semua warga wajib menanam pohon di tanah lindung yang tandus, maupun di tanah masyarakat yang berada di sekitaran sungai. Sebab, kita ketahui bersama, bahwa pohon sangat bisa menyerap air dengan baik, dengan begitu maka kita sudah bisa menyelamatkan anak cucu kita.
4. Pertanian
Meski Bapak Bupati memiliki Besik sebagai seorang dokter, namun untuk pertanian, saya harus mengapresiasi Bapak Bupati, sebab Bapak paham benar akan keluhan petani. Banyak Petani yang sangat senang kepada Bapak Bupati pada Periode lalu, di mana, Bapak memberikan traktor baik traktor lahan basah maupun lahan kering kepada masyarakat secara gratis. Kebetulan, waktu itu saya sebagai operator traktor yang tentunya bersentuhan langsung bersama masyarakat. Saya merasakan betul kebahagiaan para petani saat itu. Jadi, apabila hal ini Bapak lakukan seperti periode lalu, maka dengan yakin saya mengatakan, Petani akan bahagia dan tentu akan sukses di Tanah Malaka yang subur ini. Selain itu, para penyuluh pertanian pun harus intens turun ke lapangan agar mengedukasi masyarakat tentang cara bertani yang baik, sebab 90% petani yang ada di Malaka, masih mengandalkan pestisida, yang di mana kita tahu, bahwa pestisida bisa merusak kesuburan tanah. Namun, hal ini tentu tugasnya para penyuluh pertanian untuk mengedukasi masyarakat.
5. Audit
Semenjak Bapak Bupati dan Bapak Wakil terpilih, yang selalu ditegaskan adalah audit dana desa. Hal itu memang sudah dilakukan, dan sebagai masyarakat, kami sangat berharap kepada Bapak Bupati dan Wakil untuk bisa menjaga uang rakyat yang dikelola oleh desa. Kami juga meminta dengan rendah hati kepada Bapak Bupati dan Bapak Wakil Bupati untuk mengaudit semua Pimpinan Instansi terkait penggunaan anggaran. Jika Bapak Bupati dan Bapak Wakil berkenan, setiap kali ingin melakukan audit, kami mohon supaya Bapak berkenan mengundang semua Wartawan secara terbuka agar para Wartawan juga ikut memantau semua pimpinan instansi yang diaudit agar hal itu diketahui oleh masyarakat melalui pemberitaan di media. Kami sebagai masyarakat, sangat mendukung soal transparansi penggunaan anggaran. Hal ini dilakukan agar masyarakat tahu kegunaan anggaran itu apakah tepat sasaran ataukah asal kerja demi keuntungan satu atau dua orang.
Demikian surat ini
Hormat saya, Frido Primus Seran, Korwil Provinsi NTT, Media FokusNews.online
Terhubung dengan saya melalui Wa:081237337343
Facebook: Ridho Seran
Instagram: Ridho Seran Official