Kupang – Dinamika regenerasi di tubuh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pemuda Tani Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tengah memasuki fase penting. Di tengah proses transisi, nama Yosep Lede, Bupati Kupang, mencuat sebagai calon kuat untuk menakhodai organisasi sayap kepemudaan di bidang pertanian tersebut.
Sinyal positif dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pemuda Tani terhadap Yosep Lede dibenarkan oleh Kristo Haki, caretaker pengurus DPD Pemuda Tani NTT. Menurutnya, Ketua Umum DPP Pemuda Tani, Budisatrio Djiwandono, menyampaikan keinginan agar kepemimpinan Pemuda Tani di NTT dilanjutkan oleh figur yang sejalan secara visi dan perjuangan.
“Semangat Pak Ketum Pemuda Tani adalah kepengurusan Pemuda Tani di NTT diurus oleh orang-orang yang sevisi dan seperjuangan dengan DPP. Posisi Pak Yosep Lede saat ini sangat representatif,” ujar Kristo, Kamis (9/5).
Kristo menjelaskan, Yosep Lede yang kini menjabat sebagai Bupati Kupang memiliki jaringan luas serta rekam jejak loyalitas yang solid sebagai kader Partai Gerindra. Kombinasi ini dinilai menjadi modal penting dalam memimpin organisasi kepemudaan di sektor pertanian.
Ia menambahkan, saat ini pihaknya tengah melakukan persiapan administrasi dan teknis untuk memastikan proses transisi kepengurusan berjalan mulus dan sesuai arahan DPP.
Menanggapi sinyal kuat tersebut, Yosep Lede menyatakan kesiapannya memikul tanggung jawab baru jika amanah itu benar-benar diberikan. “Saya siap menerima amanah yang diberikan oleh Ketua Umum DPP Pemuda Tani. Prinsipnya, tegak lurus satu komando dengan apa yang diarahkan pimpinan pusat,” katanya.
Menurut Yosep, arah kebijakan Partai Gerindra di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto memberikan ruang besar bagi sektor pertanian untuk tumbuh dan berkembang. Ia pun berkomitmen meneruskan semangat itu lewat organisasi Pemuda Tani.
“Presiden Prabowo memberikan prioritas dan perhatian lebih untuk perbaikan nasib para petani. Sebagai kader Gerindra, saya siap wujudkan itu melalui organisasi Pemuda Tani ini,” ujarnya.
Di tengah tantangan pembangunan sektor pertanian di NTT, Yosep menilai Pemuda Tani bisa menjadi motor penggerak dalam membangun sinergi antara generasi muda, pemerintah, dan kelompok tani.
Dengan latar belakang birokrasi dan politik yang dimiliki, Yosep diyakini dapat membawa angin segar dalam pengembangan organisasi dan penguatan program-program pemberdayaan petani muda di wilayah NTT.
Jika proses transisi ini berjalan lancar, maka kepemimpinan Yosep Lede di Pemuda Tani NTT akan menandai babak baru kolaborasi strategis antara pemerintah daerah dan organisasi kepemudaan berbasis agraria.
(Kevin)