Kupang – Proyek pembangunan jembatan di Kupang menunjukkan progres yang menggembirakan.Setelah mencapai 62% pada bulan Agustus, kini proyek ini sudah melesat hingga 72% pada bulan September. Jembatan yang memiliki panjang 140 meter dan lebar 9 meter ini dianggarkan sebesar 79 miliar rupiah dan direncanakan selesai pada bulan November tahun ini.
Kepala Balai Jalan Nasional NTT Agustinus Junianto, ST. MT, melalui PPK 1.1 Provinsi NTT Paul Hugo Zakarias ST. MT Menjelaskan bahwa saat ini pengerjaan difokuskan pada penyusunan baja dan atap.
“Kami telah menyelesaikan pilar jembatan dan kini sedang memasang rangka baja untuk bangunan atas,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya.
Proyek ini juga mencakup pembangunan tangga sebagai akses bagi masyarakat untuk turun ke area kali, dengan tujuan meningkatkan kenyamanan dan keselamatan. “Tangga ini bukan hanya untuk inspeksi, tetapi juga dapat dimanfaatkan oleh warga untuk bermain di kali,” tambah Zakarias.
Untuk meningkatkan keselamatan lalu lintas, beberapa perubahan akan diterapkan. Jalur tengah jembatan akan ditutup permanen, dan perputaran arah akan disesuaikan agar tidak menimbulkan kemacetan. “Kami berupaya untuk memastikan pengalaman berkendara yang lebih nyaman dan aman,” jelasnya.
Dengan anggaran yang bersumber dari dana pusat melalui usulan daerah, proyek ini diharapkan dapat berjalan lancar tanpa halangan hingga peresmian. Selain jembatan ini, BPJN juga merencanakan pembangunan infrastruktur lain di wilayah NTT.
Dengan progres yang menggembirakan ini, masyarakat Kupang pun menantikan kehadiran jembatan yang tidak hanya akan memperlancar arus lalu lintas, tetapi juga meningkatkan aksesibilitas dan keamanan bagi semua pengguna jalan.
Proyek ini juga berfokus pada aspek keselamatan dengan memasang pagar pengaman di area yang rawan. Paul Hugo Zakarias menekankan, “Kami tidak hanya melindungi bagian tiang, tetapi juga memastikan bahwa area sekitar jembatan aman dari potensi kecelakaan.”
Dalam hal ini, pengerjaan melibatkan pemilihan material yang sesuai. Untuk lokasi yang stabil, seperti di sekitar batu karang, proteksi tambahan tidak diperlukan. Namun, untuk area yang lebih rawan longsor, langkah-langkah pencegahan akan diterapkan.
Zakarias menambahkan, “Dengan adanya jembatan ini, kami berharap dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, tidak hanya dalam hal transportasi tetapi juga dalam meningkatkan kualitas hidup di daerah tersebut.” katanya.
Jembatan ini diharapkan menjadi simbol kemajuan infrastruktur di NTT, mendukung mobilitas warga dan memperlancar distribusi barang. Selain itu, kehadiran fasilitas umum seperti tangga akan menjadi nilai tambah bagi masyarakat, memungkinkan mereka untuk menikmati keindahan alam di sekitar kali.
Menjelang penyelesaian, semua pihak diharapkan berkolaborasi untuk memastikan proyek ini dapat diselesaikan tepat waktu dan sesuai dengan standar keselamatan yang ditetapkan. Masyarakat pun antusias menantikan peresmian jembatan yang akan membawa perubahan positif bagi kehidupan sehari-hari mereka.
Dengan semua persiapan dan progres yang telah dicapai, harapan besar tertanam di hati masyarakat Kupang. Jembatan ini diharapkan tidak hanya menjadi akses yang lebih baik antar wilayah, tetapi juga meningkatkan potensi ekonomi daerah.
Sekaligus, proyek ini menjadi contoh nyata dari kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam meningkatkan infrastruktur. Dengan target penyelesaian pada akhir November, semua pihak berkomitmen untuk bekerja keras demi menyelesaikan jembatan ini tepat waktu.
Ketika jembatan ini resmi dibuka, diharapkan akan ada dampak positif yang signifikan, baik dalam hal mobilitas maupun keselamatan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat. Masyarakat Kupang pun siap menyambut perubahan ini dengan antusiasme dan optimisme, menantikan era baru dalam perjalanan sehari-hari mereka.
(Kevin)