TAPUT – Penggunaan Dana Bos di SMA Negeri 1 Pahae Julu menjadi sorotan masyarakat karena Dana Bos di SMA Negeri 1 Pahae Julu diduga diselewengkan. Faktanya, jumlah anggaran yang fantantis yang bersumber dari Dana Bos untuk perawatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana disekolah tersebut tidak berdampak baik bagi sekolah tersebut.
Ditanya ke salah satu siswa tentang sarana dan prasarana di SMA Negeri 1 Pahae Julu,
” Sudah lama plafon ini rusak, tidak ada perbaikan kami lihat. Dibiarkan saja begitu.” ujar Boru Tompul siswi SMA Negeri 1 Pahae Julu. (09-12-2025)
Ditanya tentang rumput dihalaman dan toilet Siswa yang jorok dan tidak terawat,
” Selama ini begitulah pak, kalau cowok-cowok kan bisa dimana saja. Tapi kalau kami terpaksalah disana, walau bau dan jorok toiletnya.” sambungnya.
Besaran jumlah Dana Bos yang sudah realisasi dan sudah dilaporkan sejak Tahun Anggaran 2024-2025 belum berdampak bagi kelayakan pemeliharaan gedung maupun taman sekolah SMA Negeri 1 Pahae Julu.
” Kalau nyatanya dan faktanya begini, lalu kemana uang itu dibuat kepsek itu? Apakah itu dikprupsi?. Tidak menutup kemungkinan di rincian yang lain dikorupsi juga.!” ujar Sitompul salah satu orang tua Siswa SMA Negeri 1 Pahae Julu.
Berikut rincian anggaran yang sudah dilporkan oleh SMA Negeri 1 Pahae Julu yang bersumber dari Dana Bos Tahun Anggaran 2024-2025.
Tanun Anggaran 2024
Tahap
1. Rp. 66. 270.000,-
2. Rp. 39.743.400,-
Tahun Anggaran 2025
Tahap
1. Rp 29. 340.000,-
2. Masih Realisasi.
Total besaran yang sudah realisasi untuk pemeliharaan dam perawatan Sarana Dan Prasarana: Rp. 135. 353.400,-
” Padahal kami orang tua siswa ini masih tetap dipungut SPP, sementara Dana Bos itu saja tidak benar-benar sesuai sasarannya.” ujar orang tua Siswa.
Joinher Wellington Ambarita kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pahae Julu enggan untuk memberikan tanggapan terkait penggunaan Dana Bos di SMA Negeri 1 Pahae Julu dan sedang tidak berada di SMA Negeri 1 Pahae Julu.
“Di Dolok sanggul Au boh…” jawab Joinher lewat aplikasi Wa.( 24 November 2025)
Kunjungan 09 Januari untuk kedua kali awak media untuk meminta konfirmasi kepada Kepala Sekolah, namun Joinher Wellington Ambarita juga sedang tidak berada disekolah. Joinher Wellington Ambarita menjawab melalui sambungan telepon seluler bahwa dirinya sedang berada di Kampus IKN Sipoholon.
Dengan terbitnya berita ini, masyarakat berharap kepada APH dan dinas terkait untuk melalukan penyelidikan terkait penggunaan Dana Bos di SMA Negeri 1 Pahae Julu, karena tidak menutup kemungkinan bahwa penggunaan Dana Bos di SMA Negeri 1 Pahae Julu terjadi praktik korupsi dan mark up pada setiap pengadaan barang dan jasa.
(TS
