banner 468x60

Pembangunan Jalan Rabat Beton Desa Penantian diduga Asal Jadi Dan Tidak Sesuai RAB

Avatar photo
banner 468x60

Fokus News, KAUR – Pembangunan jalan Rabat Beton yang bersumber dari DD (dana desa) TA 2023 diduga asal jadi, di jalan sentra produksi pertanian dan perkebunan Desa Penantian Kecamatan Kelam Tengah Kabupaten Kaur tepatnya diarah perkembangan sawit masyarakat desa penantian sudah retak dan pecah, menurut keterangan warga bahwa jalan tersebut baru selesai dibangun.(Kamis 3/8/2023)

Menurut keterangan warga sekitar, bahwa jalan tersebut diduga dikerjakan asal jadi dan tidak sesuai dengan RAB.

banner 468x60

“ Pembangunan apa seperti ini, ini kan baru dibangun sudah retak, apa begini dalam RAB? Inspektorat harus menyikapi pekerjaan ini dengan tegas.” Kata inisial R warga Penantian.

Baca Juga :  Kepala Desa Didakwa Korupsi Dana Desa 984 Juta

 

Menurut warga bahwa pembangunan tersebut adanya kuat dugaan ada permainan dan diharapkan pihak yang pemerintah kecamatan, PMD kabupaten Kaur dan inspektorat untuk menindak lanjuti hal tersebut.

Dari pantauan awak media dibeberapa titik rabat beton sudah ada yang Retak-Retak, dibangun melalui sumber Dana Desa (DD) tahun 2023, sebesar Rp 181.345.000.

Selain itu ditempat yang sama, ada juga pembangunan 2 titik plat deker dengan anggaran Rp. 35.490.000., serta pemangkasan tebing dan persiapan jalan,

“Dimana Jalan tersebut sudah seperti itu adanya yang dikerjakan oleh Kepala Desa yang lama, selebihnya saya kurang paham silakan langsung tanyakan kepada pemerintah desa penantian atau langsung komfirmasi kepada kepala desa (Ninit) jelasnya

Baca Juga :  Tilap Dana Desa 389 Juta, Kadesnya Kabur.. Eh Ketangkap, Akhirnya Pake Baju Shopee juga

Dan terkait pengadaan Barang dan Jasa dalam pembangunan tersebut diduga adanya manipulasi dan Mark Up. Dikomfirmasi kepada Ninit sebagai kepala Desa Penatian, bahwa belanja barang dari salah satu rekanan, namun ketika dikonfirmasi ke rekanan tersebut, dan Direkturnya pun membantah.

Aidis sebagai pimpinan Detektor di CV. APPG membantah pernyataan Kepala Desa Penantian.

“ Jangankan satu mobil truk, satu biji pun tidak pernah mengambil material di koari Padang Leban. Yang mau komfirmasi Kepada saya temui saya di koari desa Padang leban saya siap dikomfirmasi dilokasi Koari hari Senin sampai Jumat pukul 8:30 Wib itu jam kerja saya sampai pukul 5:00 sore saya tutup,” jelasnya Aidis.

Baca Juga :  Mantan Kades Korupsi 1.7 Miliar, Pidana 6 Tahun

(Andika)

banner 468x60
error: Content is protected !!