Scroll Untuk Baca Artikel
banner 468x60
banner 468x60
BeritaKab. KupangProv Nusa Tenggara Timur

Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Kalake : Persentase penduduk Miskin di NTT Capai 19 Persen

Avatar photo
198
×

Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Kalake : Persentase penduduk Miskin di NTT Capai 19 Persen

Sebarkan artikel ini

Kupang – Perdana Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Prov.NTT) menggelar Jumpa pers dan Media Gathering Bersama Penjabat Gubernur NTT dengan media Massa tahun 2024.

Bertempat di Dinas Komunikasi Provinsi NTT kegiatan ini menjadi tempat berdiskusi.

banner 468x60

Acara yang dimoderatori Sekda NTT, Kosmas Damianus Lana itu dirangkai dengan acara media gathering.

Acara tersebut merupakan yang pertama kali digelar Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Kalake pasca tiga bulan memimpin NTT.

Dengan Thema Penangganan Stunting, kemiskinan, dan Kemiskinan Ekstrem, Inflasi serta Pemilu 2024 di NTT.

Baca Juga :  Demi Masa Depan yang Cerah: Polres Labuhanbatu Fasilitasi 8 Pecandu Mengikuti Proses Rehabilitasi"

Penjabat Gubernur Provinsi NTT, Ayodhia Kalake mengatakan, persentase penduduk miskin di NTT pada Maret 2023 mencapai 19.96 persen.

“Kabupaten dengan tingkat kemiskinan tinggi, Sumba Tengah, Sumba Timur dan Sabu Raijua. Tingkat kemiskinan terendah Kota Kupang, Flores Timur dan Ngada,” kata dia.

Ayodhia menyebut jika untuk keseluruhan jumlah penduduk miskin di NTT mencapai 1,14 juta orang di tahun 2023.

“Tingkat kemiskinan ekstrem 3.34 persen,” sambung dia.

Menurut dia, perlu strategi khusus mengatasi kemiskinan ekstrem.

Baca Juga :  Pemkab Samosir Buka Bimtek Implementasi Perizinan Berusaha dan Pengawasan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Bagi Pelaku Usaha

Tidak bisa satu sektor berdiri sendiri. Angka kemiskinan berkaitan erat dengan stunting.

Untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem di tahun 2024, pemerintah pusat, Pemprov dan pemkab harus bekerja bersama.

Menurut Ayodhia, pemerintah berusaha memberikan perhatian dengan berbagai jenis program bantuan yang langsung menyentuh masyarakat.

“Selain itu ada pengembangan garam masyarakat ada anggaran di empat kelompok nelayan garam sebanyak 8 miliar setiap kelompok,” katanya.

Kemudian, ada juga program pelatihan bagi UMKM di seluruh NTT yang dilakukan oleh dinas terkait.

Baca Juga :  Bahu Membahu Anggota Staf Kodim 1621/TTS Lakukan Perbaiki Pangkalan

Pemerintah juga terus meningkatkan kompetensi para pencari kerja. Jika pada akhirnya mereka menjadi pekerja migran maka sudah memiliki kompetensi.

Sementara soal angka stunting di NTT, Ayodhia menyebut pada tahun 2023 sebanyak 15,2 persen.

“Kita melihat tren penurunan yang sangat signifikan. Memang masih tinggi kita terus berupaya menurunkan angkat stunting,” jelasnya.

“Dengan adanya bantuan langsung kambing dan ayam serta bibit ikan kita berharap agar dia bisa berkembang biak dan bisa membantu masyarakat berisiko,” kata dia.

(Red)

banner 468x60
banner 468x60
error: Content is protected !!